.webp)
Crazy Rich Grobogan, Joko Suranto, akhirnya bisa menikmati pulang kampung alias mudik dengan mobil mewahnya. Lebaran Idul Fitri kali ini, dia bersama keluarganya pulang kampung dengan membawa tiga mobil mewahnya.
Tiga mobil mewah yang dibawa Joko yakni Lexus Seri 570, Alphard Tipe G, dan Hyundai Palisade Signature.
"Pernah memakai mobil jenis city car tapi keperosok, tersangkut dan rusak. tapi kita akhirnya memilih mobil SUV. Kalau sekarang jalan sudah baik dan menuju desa sudah diperbaiki juga, maka saya bisa pulang memakai Lexus, Alphard dan juga Hyundai saya ini," ujar Joko kepada detikJateng, Sabtu (30/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko mengaku Lexus 570 merupakan mobil favoritnya. Dia sempat membawa mobil ini juga untuk mendatangi acara dengan pengusaha di Jawa Tengah di tengah momen mudiknya kali ini.
Baca juga: Rindu Ibu Menawar di Pasar Johar |
Sementara mobil Alphard ditumpangi oleh istri dan anak-anaknya dan mobil Hyundai Palisade Signature rencananya akan dipakai bersama keluarga besarnya untuk bersilaturahmi Lebaran.
Meski begitu, Joko tak mau disebut konglomerat.
"Saya ini bukan konglomerat, melihat kebahagiaan ini tentunya bersyukur, apalagi sudah bisa pulang memakai mobil. Tapi saat melihat warga yang antusias ini saya jauh lebih senang dan terharu," ungkap Joko.
Tak hanya itu, Joko Crazy Rich Grobogan yang merogoh kocek Rp 2,8 miliar untuk memperbaiki jalan penghubung Desa Telawah dan Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung ini juga senang lantaran warga kini sudah bisa berjualan dengan tenang karena jalan sudah bersih, halus dan tidak berdebu. Sehingga, tak hanya bisa memberikan kenyamanan untuk dia dan keluarganya tapi juga meningkatkan perekonomian warga.
Menurut pantauan detikJateng di sepanjang jalan desa yang diperbaiki Joko, tak sedikit toko yang memperbarui spanduk dan juga plang usahanya. Tak hanya itu, bahkan lapangan di desa itu juga kini ramai dengan wahana-wahana permainan anak.
"Sangat bersyukur karena kondisi seperti ini (meningkatkan perekonomian) yang melegakan hati. Semoga warga kelak juga bisa bersama membangun jalan lain yang lebih baik lagi," lanjutnya.
Joko juga bicara soal anggapan beberapa pihak tentang dirinya yang rela menggunakan dana pribadi untuk memperbaiki jalan karena ada tendensi politis.
"Itu alasan utama jika ditanya apakah ada tendensi? Saya hanya ingin menjadi Presiden saja," canda Joko sambil tertawa.
Pengusaha properti yang menjabat sebagai Ketua REI Jawa Barat ini mengatakan tidak semua orang membangun fasilitas umum bertujuan untuk kampanye atau tendensi lain. Meskipun dianggap demikian, ayah tiga anak ini mengaku tetap ikhlas memberikan uluran tangannya.
"Tapi jika membangun dianggap tendensi, ya lanjutkan saja sampai selesai. Biarkan waktu yang menjawab apakah tujuan niat baik kita ini," pungkasnya.
(sip/sip)
