Video bentrok antarpenonton saat konser dangdut di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah viral. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Video bentrok antarpenonton itu beredar di media sosial. Tampak lautan penonton yang bergoyang seperti ombak saat bentrokan terjadi. Dalam keterangan video tersebut peristiwa itu disebut terjadi di Ngaringan, Grobogan.
Peristiwa itu dibenarkan Kepala Desa Ngaringan, Sugiyono. Dia menyebut peristiwa itu terjadi di Water Park Grobogan pada Selasa (26/4) tadi malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lokasinya di tempat wisata yakni Water Park. Sebenarnya acara tersebut juga menjadi tempat promosi wisata desa," kata Sugiyono saat dihubungi detikJateng, Rabu (27/4/2022).
Sugiyono menyebut keributan terjadi saat penonton yang masih remaja itu meminta tambahan lagu. Namun, setelah diberi tambahan 3 lagu, para ABG itu justru bentrok.
"Iya anak-anak ABG ini. Mereka (anak-anak) sekitar lokasi kejadian minta nambah lagu lah kok malah resek. Untuk yang datang cukup banyak ada 500-an penonton. Kegiatan ini gratis karena sedang promosi wisata desa juga. Tapi yang pasti bentrok tidak ada korban," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Ngaringan, AKP Siswanto menyebut tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
"Banar ada kejadian tersebut dan viral karena dibuat live streaming oleh penonton. Kejadiannya tadi malam atau Selasa (26/4). Tidak ada korban jiwa," Jelas Kapolsek Ngaringan, AKP Siswanto saat dihubungi detikJateng, hari ini.
Siswanto menuturkan tak ada korban dalam peristiwa itu. Acara konser dangdut itu pun bubar pukul 22.00 WIB
"Tidak, tidak ada korban. Usai bentrok juga selang beberapa saat kemudian acaranya selesai karena sudah jam 10 malam," lanjut Siswanto.
Ke depan, pihaknya bakal melakukan pengawasan ketat untuk mengantisipasi bentrok atau kericuhan antarpenonton. Terutama kondisi tata letak panggung, jumlah penonton dan surat lain yang mengacu pada keamanan, ketertiban dan kelancaran masyarakat (Kamtibmas).
"Juga akan diberlakukan aturan sesuai level PPKM yang berlaku. Supaya tidak menimbulkan kerumunan yang melanggar aturan," terangnya.
(ams/mbr)