.webp)
Pemkab Rembang akhirnya memutuskan untuk tetap menggelar Festival Tong-tong Klek di Taman Rekreasi Pantai Kartini pada 27 dan 28 April ini.
Semula, rencana kegiatan festival itu sempat dikaji ulang lantaran sempat terjadi tawuran para pemuda yang tengah melakukan tradisi Tong-tong Klek pada akhir pekan kemarin.
"Itu (Pengkajian ulang) kemarin karena tawuran, itu yang terjadi di Perempatan Jaeni ke barat di Jalan Dr Wahidin. Itu kan menjadi evaluasi kami," tutur Wakil Bupati Rembang M Hanies Cholil Barro' saat dihubungi detikjateng, Senin (25/4/2022) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, meskipun festival ini jadi digelar, jumlah penonton akan dibatasi. Selain karena alasan keamanan, pembatasan dilakukan agar kegiatan bisa berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan.
"Per hari ini tadi sudah klir, Tong-tong Klek tetap akan digelar dengan jumlah penonton (umum) 1.000 orang dan kru serta undangan 500 orang," kata dia.
Semua penonton yang datang juga wajib sudah menjalani vaksinasi setidaknya 2 dosis dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Disana akan dipasang barcode PeduliLindungi. Nanti ada petugas yang mengecek. Penonton semuanya harus sudah vaksin minimal dua kali," terangnya.
Sementara itu, Kabag Operasional Polres Rembang Kompol Moch Mansyur saat dihubungi wartawan menjelaskan ihwal pengamanan selama acara festival berlangsung.
"Kita menerjunkan 50 personel, termasuk di dalamnya personel lalu lintas. Karena pelaksanaannya malam hari, dimungkinkan arus lalu lintas agak sepi. Namun apabila ada kemacetan, kita di Sat Lantas ada tim urai kemacetan," katanya.
Sedangkan untuk meminimalisir kemungkinan terjadi gesekan dan tawuran, Mansyur melanjutkan, peserta yang selesai tampil dan akan ke luar lokasi acara akan diberikan jeda waktu dengan peserta lain yang akan tampil berikutnya.
"Peserta yang akan keluar lokasi lomba diberi jeda lima sampai 10 menit, sehingga tidak bersamaan, untuk antisipasi kemungkinan adanya gesekan," pungkasnya.
(ahr/dil)
