Sejumlah pedagang di Pasar Brayung, Kabupaten Kudus, tampak sibuk menampung bocoran air hujan dengan ember. Hal itu terjadi saat Bupati Kudus HM Hartopo tiba di Pasar Brayung untuk menginspeksi harga bahan kebutuhan pokok menjelang lebaran.
Pantauan detikJateng, Kamis (21/4/2022), kondisi Pasar Brayung di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, itu cukup memprihatinkan. Saat turun hujan, air mengalir deras dari talang di blok belakang yang bocor. Lantai pasar pun tergenang air.
Menyaksikan kebocoran atap itu, Hartopo berjanji segera memperbaiki pasar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang, selama COVID-19 ini tidak ada anggaran turun. Kemarin (atap bocor itu) diperbaiki secara pribadi, mandiri, dari dinas pasar. Perbaikan itu sifatnya sementara saja," kata Hartopo di lokasi.
![]() |
"Di anggaran perubahan ini saya minta untuk dianggarkan paling tidak Rp 1 miliar untuk pemeliharaan. Nanti kita kawal, biar ada perbaikan tetap," imbuh Hartopo.
Menurut Hartopo, usulan anggaran sebesar Rp 1 miliar itu untuk perbaikan pasar di seluruh Kudus.
"Biar dari dinas menyurvei pasar mana yang perlu diperbaiki. Nanti mengajukan anggaran perubahan," jelasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Brayung, Thusiah (50), mengatakan bocornya atap pasar itu sudah lebih dari setahun.
"Sudah lama, sekitar setahun ya, ini blok belakang Pasar Brayung. Kalau hujan seperti ini, pagi sering ngepel," ujar Thusiah.
Senada diungkapkan pedagang lainnya, Sumarti (45). Menurutnya, pedagang sudah pernah iuran mandiri untuk perbaikan.
"Pedagang sudah patungan untuk perbaikan. Sering kondisi bocor seperti ini. Harapannya diperbaiki supaya tidak bocor lagi, biar tidak mengganggu aktivitas jual beli di sini," kata Sumarti.
(dil/rih)