Insiden tewasnya pegawai di Serulingmas Zoo Banjarnegara yang diserang harimau berbuntut panjang. Objek wisata itu diminta untuk tidak lagi mengoleksi satwa buas.
Usulan itu disampaikan anggota Komisi 4 DPRD Banjarnegara, Bambang Prawoto Sutikno. Dia menyebut insiden serupa sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu.
"Ini tidak main-main, pihak pengelola harus benar-benar berbenah. Jangan sampai terjadi untuk ketiga kalinya. Kalau memang tidak bisa, lebih baik Serulingmas tidak usah ada satwa buas karena membahayakan nyawa manusia," ujar Bambang saat dihubungi detikJateng, Selasa (19/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut, kejadian perawat satwa harimau di kebun binatang Serulingmas tewas digigit harimau pernah terjadi tahun 2011 lalu. Saat itu, salah satu perawat satwa diserang harimau hingga tewas.
"Dulu pernah terjadi juga pada tahun 2011. Kejadiannya sama seperti yang kemarin, perawat satwa diserang harimau hingga meninggal dunia," ungkapnya.
Selain dua kejadian tersebut, Bambang juga menyebut, harimau di Serulingmas Zoo juga pernah membuat geger. Yakni saat salah satu koleksi harimau naik ke atap kandang.
"Meski tidak sampai menyebabkan korban jiwa, namun ini membahayakan. Tidak hanya pada karyawan, tetapi pada pengunjung Serulingmas," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, perawat satwa di Serulingmas tewas usai memberi makan harimau pada Minggu (17/4) sore. Korban digigit harimau di sekitar leher. Diduga korban kehabisan darah hingga meninggal dunia.
Akibat kejadian itu Serulingmas Zoo terpaksa tutup sementara. Penutupan dilakukan lantaran polisi masih memeriksa lokasi untuk pengusutan tewasnya pegawai itu.
(ahr/rih)