Toleransi antarumat beragama terlihat dari dua tempat ibadah agama Islam dan Kristen yang berdampingan di Kota Solo. Yakni GKJ Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah Kratonan.
Kedua tempat ibadah ini berlokasi di Jalan Gatot Subroto. Memasuki bulan Ramadan berbagai kegiatan diadakan di masjid tersebut. Mulai dari TPA, tadarus, tarawih dan kegiatan keagamaan lainnya.
Sementara itu, di GKJ Joyodiningratan juga akan mengadakan perayaan Paskah yang akan diadakan mulai Kamis (14/4) hingga Minggu (17/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai jadwal di gereja akan ada kegiatan Kamis Putih yang diadakan mulai pukul 16.00 dan 18.30 WIB, Jumat akan digelar Jumat Agung pada pukul 16.00 dan pukul 18.30 WIB, Sabtu Sunyi mulai pukul 18.00 WIB dan Minggu Paskah yang akan digelar mulai pukul 08.00 WIB.
Kegiatan keagamaan tersebut akan berjalan bersamaan dengan kegiatan yang ada di masjid.
Meski berdampingan, kedua pengurus tempat ibadah sudah begitu paham bagaimana saling menjaga agar kegiatan keagamaan bisa berjalan bersama tanpa ada yang merasa terganggu.
Pendeta GKJ Joyodiningratan Nunung Istining Hyang menyampaikan untuk kegiatan Paskah pihaknya memang tidak berkoordinasi secara teknis dengan pengurus masjid.
Meski begitu, keduanya sudah bisa saling memahami bagaimana agar kegiatan bisa berjalan dengan khusyuk.
"Tidak berkoordinasi secara teknis, kami tahu ada tarawih, untuk itu kegiatan (Jumat Agung) besok kami tidak sampai keluar," terang Nunung saat ditemui wartawan di gereja, Kamis (14/4/2022).
Menurutnya, terkait dengan keramaian sudah menjadi hal yang biasa dan saling mengerti. "Kalau keramaian kita sudah biasa beribadah bersama. Mengalir dengan sendirinya, kecuali kalau Idul Fitri kegiatannya sampai halaman luar kita perlu koordinasi," paparnya.
Diwawancara terpisah, Imam Masjid Al Hikmah, Muhammad Suqhodi, mengatakan mengadakan kegiatan keagamaan bersamaan dengan gereja sudah menjadi hal biasa. Termasuk saat gereja mengadakan rangkaian kegiatan Paskah kali ini.
"Biasanya sebelum azan itu kan membaca Al-Qur'an dulu, karena ada kegiatan (Paskah) di gereja maka suara bacaan Al-Qur'an tidak kita naikkan melalui mikrofon," kata Suqhodi.
Tetapi, lanjutnya, untuk azan dan juga ikamah tetap dikumandangkan seperti biasa. Suqhodi mengakui, bahwa kebersamaan antara gereja dan masjid dalam mengadakan kegiatan keagamaan atau perayaan hari besar sudah cukup lama.
"Kebersamaan ini sudah lama, misalkan kalau masjid ada kegiatan kita pinjam tempat di depan gereja. Begitu pula sebaliknya, kalau gereja ada kegiatan parkirnya sampai di depan masjid," pungkasnya.
(rih/sip)