Heboh Reog Mau Diklaim Malaysia, Seniman Wonogiri: Itu Budaya Indonesia

Heboh Reog Mau Diklaim Malaysia, Seniman Wonogiri: Itu Budaya Indonesia

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Selasa, 12 Apr 2022 19:27 WIB
Seniman reog di Wonogiri protes reog mau diklaim Malaysia. Mereka menggelar pertunjukan reog dan jathil di Alun-alun Wonogiri, Selasa (12/4/2022).
Seniman di Wonogiri protes reog mau diklaim Malaysia (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Seniman Reog Wonogiri turut melakukan aksi protes atas rencana Malaysia mendaftarkan reog ke UNESCO. Mereka berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera mendaftarkan reog sebagai aset budaya Indonesia.

Aksi protes itu diikuti puluhan paguyuban reog di Wonogiri itu dilakukan di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri sore tadi. Kegiatan itu dibarengi penampilan atau pertunjukan tarian reog yang dilengkapi dengan jathil dan ganongan.

"Ada panggilan jiwa yang dirasakan para pelaku seni reog untuk mengikuti orasi pada sore ini, tidak ada paksaan. Kami menuntut agar reog bisa segera didaftarkan UNESCO," kata koordinator aksi, Heri Gatot Purwanto usai kegiatan, Selasa (12/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kegiatan itu dilakukan sebagai wujud kebersamaan dan kecintaan para pelaku seni di Wonogiri terhadap reog. Para pelaku seni memiliki tugas melestarikan reog sebagai budaya asli Indonesia.

"Jangan sampai ada negara lain yang mengklaim reog milik mereka. Jika reog diklaim budaya negara lain, harga diri Indonesia serasa direndahkan. Meskipun asli Ponorogo, kita sebagai warga Indonesia merasa memiliki. Apalagi Wonogiri berbatasan dengan Ponorogo," kata Heri.

ADVERTISEMENT

"Ini sebagai bentuk protes terhadap klaim yang dilakukan Malaysia yang akan mendaftarkan reog Ponorogo ke UNESCO. Jadi kegiatan ini sebagai bentuk protes," kata pemilik Paguyuban Reog Gembong Surojoyo, Joko Purnomo.

Joko menyebut, kegiatan ini menunjukkan jika seniman reog di Wonogiri sama rasa dengan seniman reog lainnya. Seniman reog Wonogiri tidak terima dengan klaim Malaysia karena reog budaya asli Indonesia.

"Kami berharap Kemendikbud segera mendaftarkan reog sebagai aset budaya Indonesia. Kalau kegiatan sore ini kami tidak bisa prediksi berapa jumlah paguyuban yang ikut. Spontan saja dan terbuka bagi semua paguyuban. Ini bentuk kecintaan terhadap budaya Indonesia," kata anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu.




(ams/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads