Setelah sempat diributkan oleh netizen soal logo ruangan SHIELD milik Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang karena mirip logo S.H.I.E.L.D dalam film Marvel, kini logo itu akan diubah. Distaru membuka sayembara logo di media sosial.
Pengumuman sayembara itu diunggah di akun instagram @distaru.kotasemarang dengan keterangan periode lomba sejak 4 April hingga 2 Mei 2022. Total hadiah yang disiapkan Rp 5 juta. Akun tersebut juga menjelaskan persyaratannya.
Plt Kepala Distaru Kota Semarang, M. Irwansyah, meminta maaf karena logo SHIELD itu membuat heboh. Dia mengaku tidak paham soal film Marvel. Dia setuju saja ketika disodori logo burung yang disebut burung Garuda itu. Alasannya, filosofi logo itu sesuai dengan program dan ruangan baru SHIELD Distaru Kota Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mohon maaf, saya tidak mengikuti yang begitu-begitu (Marvel). Terimakasih para netizen saran dan masukannya. Kami akan ganti logo ini," kata Irwansyah kepada detikjateng, Jumat (8/4/2022) lalu.
Irwansyah menjelaskan, logo itu sebenarnya bukan untuk logo instansi, tapi hanya penanda ruangan. Logo yang tertempel di ruangan itu tersebut juga tidak digunakan untuk keperluan lain.Tapi dia tetap menghormati masukan netizen.
"Hanya penanda ruangan, bukan logo instansi atau organisasi. Jadi di kop surat juga tidak," ujarnya.
![]() |
Pernyataan Irwansyah di atas juga untuk menjawab kritikan netizen soal sedikitnya yang ditawarkan untuk lomba logo. Irwansyah mengatakan, sayembara itu untuk menyerahkan kepada publik tentang logo seperti apa yang dinilai cocok.
"Uang pemerintah kan terbatas. Ini bukan logo lembaga atau perusahaan apalagi untuk bisnis," kata dia.
Irwansyah juga berharap masyarakat tahu apa maksud dan tujuan dari ruangan SHIELD (Spatial Holistic Integrated Environment and Land Division).
"Tujuannya untuk membentengi Kota Semarang, di mana pembangunan yang dilakukan bisa support ke pertumbuhan ekononomi, menggunakan peta digital untuk dasar pembangunan," tuturnya.
Ruangan SHIELD, terang Irwansyah, memiliki peta digital dan bisa mensimulasikan pembangunan di Kota Semarang. Sehingga bisa diketahui tentang kelayakan pembangunan itu dan dampaknya terhadap tata ruang. Simulasi itu bisa diterapkan untuk pembangunan jalan, bangunan, waduk, dan lainnya.
"Kita ingin membangun infastruktur untuk meningkatkan citra kota, bukan standar saja. Sesuai arahan Pak Wali, ingin Semarang jadi tujuan wisata dan hidup dari wisata. Jadi infastruktur yang kita bangun harus sesuai estetika untuk menarik wisatawan," ujarnya.
Salah satu proyek jangka panjang yang bakal memanfaatkan fasilitas studio tersebut adalah Undergound Simpang Lima, yang mana Lapangan Pancasila akan dikelilingi hutan kota dan jalan, serta kegiatan usaha ada di bawah tanah (3 tingkat ke bawah).
"Teman-teman pusat sudah menghubungi kita untuk berkolaborasi mengembangkan teknologi ini, dari luar juga untuk diaplikasikan ke daerah lain. Manfaat lainnya, misalnya, kita nggak perlu studi banding ke luar negeri, dengan melihat apa yang ingin kita bangun melalui digital," tegasnya.
Untuk diketahui, peresmian ruangan SHIELD Distaru Kota Semarang menjadi heboh di media sosial karena logonya mirip logo S.H.I.E.L.D di film-film Marvel yang dalam kisahnya dipimpin tokoh Nick Fury. Para netizen mengkritik soal hak cipta, bahkan mencolek akun Marvel dalam kolom komentar.
(dil/dil)