Donasi ke Masjid Sragen yang Dirobohkan Tambah, Kini Hampir Rp 500 Juta

Donasi ke Masjid Sragen yang Dirobohkan Tambah, Kini Hampir Rp 500 Juta

Ari Purnomo - detikJateng
Sabtu, 09 Apr 2022 09:30 WIB
Lokasi Masjid Al-Fatah di Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Senin (4/4/2022).
Lokasi Masjid Al-Fatah di Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Senin (4/4/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng
Sragen -

Proses pembangunan kembali Masjid Al-Fatah di Dusun Kowang, Ngargotirto, Sumberlawang, Kabupaten Sragen, yang dirobohkan warga gegara PHP 'dermawan', terus dikebut. Pembangunan ini tidak terlepas dari banyaknya donatur yang terus memberikan bantuan untuk pembangun masjid, jumlah donasi saat ini hampir Rp 500 juta.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agus Budiono menyampaikan, sejak berita perobohan masjid viral di media, banyak sekali donatur yang datang untuk memberikan bantuan.

"Setelah ramai pemberitaan di media, donasi terus masuk dan cukup banyak," terang Agus saat ditemui detikJateng di masjid darurat Al-Fatah, Sragen, Jumat (8/4/2022) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menyampaikan, sampai kemarin jumlah dana yang terpantau masuk ke rekening untuk pembangunan masjid hampir setengah miliar.

"Sampai saat ini total yang terpantau lebih kurang Rp 455 juta, itu termasuk yang sudah digunakan untuk pembangunan," paparnya.

ADVERTISEMENT

Jumlah itu, lanjut Agus, kemungkinan akan bertambah dari bantuan-bantuan yang masuk tidak melalui rekening tetapi diberikan langsung.

"Kemarin ada dari Kemenag Jateng, Kemenag Sragen, hamba Allah dan juga dari donatur lainnya," urainya.

Sementara itu, ditanya soal progres pembangunan masjid, Agus menyampaikan saat ini sudah mencapai 23 persen.

"Progres pembangunan masjid baru 23 persen," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Imam Masjid Al-Fatah Sragen, Muhammad Sholeh, menuturkan meski masjid sudah terlanjur dirobohkan warga tetap beribadah seperti biasa.

Untuk sementara warga memanfaatkan rumah warga yang tidak ditempati untuk berbagai kegiatan selama bulan Ramadan.

"Sebelumnya dari panitia akan memindahkan ke lapangan, lalu saya jalan-jalan dan melihat rumah kosong kemudian lapor Pak RT," ucapnya.

"Bagaimana kalau rumahnya saya pakai untuk masjid darurat, kemudian menyampaikan ke warga lainnya dan akhirnya diperbolehkan digunakan," imbuhnya.




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads