.webp)
Khaira Izzatunnisa (8) bocah asal Pemalang ternyata sudah tertarik menghafal Al-Qur'an sejak usia tiga tahun. Aira sapaannya, mulai belajar sejak TK besar dan kini sudah menghafal lima juz.
"Mulai hafalan Al-Qur'an, sejak kapan Ma? Sejak Aira kecil ya, Ma," kata Aira yang didampingi ibunya, Sri Lestari, saat ditanya detikJateng, Selasa (5/4/2022).
Aira mulanya tertarik menjadi hafizah karena belajar surat-surat pendek. Sejak saat itu dia belajar didampingi ibunya yang merupakan guru TPQ Beji dan juga ustaz di Pondok Pesantren Tahfid Shohibul Quran di Desa Asem Doyong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belajar bersama mama, terus setorannya (ujian hafalan) sama Pak Ustaz Selamet di pondok (Pondok Asem Doyong). Senang sekali, kalau Pak Ustaz bilang lancar," kata Aira.
Dia mengaku juga sering menonton acara televisi tentang hafiz dan hafizah. Sejak saat itulah, Aira mengaku semakin termotivasi untuk menghafal semakin banyak juz.
"Saya sering nonton itu di TV. Banyak anak-anak kecil juga yang bisa hafal. Saya tidak mau kalah, terus belajar," katanya.
Aira pun pernah bilang ke ibunya jika hafalannya sudah baik, untuk diantar mengikuti lomba yang ada di televisi itu. Akhirnya cita-citanya pun terwujud pada Januari 2022 lalu, Aira lolos tes seleksi meski bukan menjadi pemenang.
"Saya diantar mama ikut (lomba). Walaupun kalah tidak apa-apa. Kemarin masuk TV senang," katanya.
Aira pun mengaku tidak patah semangat meski sudah tereliminasi dari lomba tersebut. Di bulan puasa ini dia bakal melanjutkan hafalan Al-Qur'an.
"Ya kemarin, mengantar anak ke Jakarta untuk seleksi. Seleksinya bulan sebelum Ramadan. Namun gagal, anaknya tidak patah semangat, malah justru semakin terpacu ingin terus membenarkan apa yang belum bagus," terang Sri Lestari.
 Aira Hafizah asal Pemalang. (Foto: Robby Bernardi/detikJateng) |
Ingin umrahkan orang tua
Siswi kelas 2 SDN Kabunan ini pun juga punya cita-cita untuk mengumrahkan kedua orang tuanya. Dia rajin menabung agar bisa mewujudkan cita-cita itu.
"Saya menabung agar mama-ayah dapat umrah," ujar Aira.
"Uang Aira sendiri. Dari mama, ayah dan orang lain Aira tabung. Berapa ya Ma? Ya sepuluh juta," sambung Aira.
Lestari dan suaminya, Suharno (38) mengaku terharu dengan cita-cita putrinya itu.
"Kita terharu. Terharunya, selama ini, uang yang dikasih siapa pun, akan ditabungkan demi orang tuanya bisa umrah," jelas Sri Lestari.
Lestari menambahkan sejak dua tahun terakhir, suaminya pulang kampung karena terdampak pandemi Corona. Sebelumnya, suaminya merantau dan sebagai satpam di Cikarang.
"Tadinya bekerja sebagai satpam di Cikarang sudah sepuluh tahun. Karena pendemi ya akhirnya pulang kerja apa saja sudah hampir dua tahun di rumah. Kerja apa saja. Membantu memasarkan roti, jualan gas (melon) dan galon air mineral. Untuk jualan roti karena bulan puasa, kita stop beralih jualan es buah setiap sore," terang Sri Lestari.
(ams/sip)
