Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo menyiapkan anggaran mencapai Rp 29,9 miliar untuk rehabilitasi jembatan Mojo. Mereka akan melakukan penggantian pelat baja di jembatan penghubung Kota Solo dengan Kabupaten Sukoharjo itu.
"Kalau konstruksi yang digunakan sekarang itu kalau dilintasi kendaraan miyur-miyur (tipis lentur) akan terasa bergetar, nanti kita ganti dengan jenis pelat baja orthotropic yang lebih kokoh dan tahan lama hingga puluhan tahun," urai Kepala DPUPR Solo Nur Basuki saat dihubungi detikJateng, Selasa (5/4/2022).
Nur menambahkan, untuk proyek ini pihaknya mendapatkan kucuran dana dari APBD Provinsi senilai Rp 22 miliar dan sisanya dari APBD Kota senilai Rp 7, 9 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti pengerjaannya akan lebih cepat karena sudah teraplikasi dan akan lebih kuat. Itu terakhir diperbaiki papan jembatannya tahun 1992," urainya.
Sebenarnya, jembatan yang berada di Bengawan Solo itu pernah dibenahi pada 2017. Saat itu perbaikan hanya berupa hanya penambalan aspal yang rusak-rusak atau yang sudah keropos saja.
"Untuk perbaikan tahun 2017 itu hanya grouting, penambalan yang mengelupas dan yang keropos saja," ucapnya.
"Mengenai kajian rehabilitasi jembatan Pusjatan (Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan/KemenPUPR) sudah melakukannya pada 2018. Kajian tersebut menyatakan bahwa struktur jambatan masih bagus, sedangkan lantainya perlu perbaikan," beber Nur.
Terkait pengerjaannya, Nur mengatakan, saat ini baru proses lelang. Diperkirakan, rehabilitasi jembatan baru dilaksanakan akhir Mei dengan masa pengerjaan selama lima bulan.
"Proses pengerjaannya tidak langsung ditutup total, melainkan separuh-separuh dulu, jadi nanti akan lebih cepat," ungkapnya.
"Untuk kendaraan kecil roda dua, maupun kendaraan roda empat masih bisa melintas. Sedangkan untuk kendaraan besar dan bus tidak bisa," sambungnya.
(ahr/mbr)