Hujan Es Landa Jateng-DIY

Round-Up

Hujan Es Landa Jateng-DIY

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 29 Mar 2022 06:29 WIB
Warga saat menujukkan es berukuran kerikil yang berasal dari hujan es sore tadi.
Hujan es di Gunungkidul, Senin (28/3/2022) sore. (Foto: dok. Istimewa)
Solo -

Hujan es melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (28/3) sore. Berikut ini rangkuman datanya.

Hujan es di Jateng

Hujan es terjadi di Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Hujan es dibarengi dengan hujan lebat dan angin kencang itu menyebabkan beberapa kerusakan.

"Benar, ada hujan es di Eromoko, kejadiannya tadi sore sekitar pukul 16.00 WIB," kata Camat Eromoko, Danang Erawanto, saat dihubungi detikJateng, Senin (28/3/2022) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danang mengatakan, hujan es itu terjadi di Desa Panekan dan Desa Sumberharjo. Namun, hujan es itu hanya berlangsung sekitar lima menit.

"Hujan es hanya di awal hujan saja, sebentar. Kemudian hujan deras selama satu jam disertai angin kencang. Yang bahaya justru angin kencangnya ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Danang menuturkan, akibat angin kencang itu, sebagian atap rumah milik warga bernama Tarto di Dusun Nglorok, Desa Panekan, tertimpa pohon tumbang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Hujan es juga terjadi di wilayah Kota Magelang. Berdasarkan informasi yang diperoleh detikJateng, hujan es disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Hujan es ini terjadi di wilayah Kota Magelang secara merata.

Adapun hujan es yang turun diperkirakan berlangsung lebih dari 5 menit.

"Hujan es (benar) terjadi barusan. Durasi 5 menit lebih," kata Plt Pelaksana Harian BPBD Kota Magelang Mahbub Yani Arfian kepada detikJateng, Senin (28/3).

Mahbub menambahkan, BPBD bersama dengan OPD terkait langsung melakukan pengecekan terhadap dampak dari hujan es tersebut. Beberapa pohon tumbang dilaporkan tumbang.

"Ada beberapa pohon tumbang, tapi kami bersama OPD terkait masih turun," ujarnya.

Hujan es di DIY

Di DIY, fenomena hujan es salah satunya terjadi di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Dari keterangan warga, hujan es terjadi pukul 14.20 WIB dan berlangsung sekitar 20 menit.

"Hujan es sekitar 14.20 WIB sampai 14.40 WIB," kata Heru, salah satu warga Sendangadi, Mlati, saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (28/3).

Heru menceritakan saat hujan es, ia berada di dalam rumah. Ia pun tak sadar ketika hujan es turun. Ia baru sadar terjadi hujan es ketika ada suara keras di atap.

"Lagi di dalam rumah. Di rumah tetangga kan atapnya dari seng. Suaranya kan keras," sebutnya.

Saat itu, lanjut Heru, hujan es disertai angin kencang. Menurutnya bongkahan es yang jatuh seukuran batu akik.

"Hujan es, terus hujan air disertai angin. Esnya seukuran batu akik. Ini juga mati lampu sejak hujan es tadi," ungkap Heru.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan BPBD Sleman Bambang Kuntoro saat dimintai konfirmasi mengatakan masih mendata dampak yang ditimbulkan dari cuaca buruk yang melanda Sleman ini. Ia pun membenarkan jika ada hujan es di beberapa wilayah Sleman.

"Benar (ada hujan es)," kata Bambang melalui pesan singkat.

Angin kencang disertai hujan es juga melanda wilayah Kabupaten Gunungkidul. Hujan butiran es seukuran kerikil itu di antaranya terjadi di Pedukuhan Pragak, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu.

Warga Pedukuhan Pragak, Katini (50) menjelaskan, hujan es terjadi pukul 15.00 WIB saat dirinya sedang berada di ladang untuk mencari pakan ternak. Sebelum hujan es, Katini mengaku awalnya terjadi hujan lebat.

"Saya tadi baru cari pakan ternak kebetulan pakai caping sama mantel setengah tangan itu," kata Katini kepada wartawan, Senin (28/3).

Selanjutnya, Katini baru sadar terjadi hujan es saat kulit tangannya terasa kesakitan.

"Nah, selanjutnya butiran-butiran es agak besar kena di tangan saya. Rasanya sakit seperti dilempari batu tadi," ujarnya.

Lebih lanjut, hujan es juga disertai dengan suara gemuruh guntur dan angin yang cukup kencang. Selain itu, hingga pukul 16.00 WIB masih terjadi hujan juga disertai angin kencang terjadi di Padukuhan Pragak dan sekitarnya

Senada dengan Katini, warga Pragak lainnya yakni Elisa Tunggal Dewi (25) mengatakan sekitar pukul 15.00 WIB cuaca di wilayahnya tiba-tiba mendung gelap. Tidak berselang lama, hujan turun begitu lebat dan terdengar suara tak biasa dari genting serta asbes rumahnya.

"Kebetulan saya pas di depan rumah. Pas hujan tadi agak aneh terdengar suara dari genting seperti dilempari batu," ujarnya.

Penasaran, Elisa lantas melihat ke bawah terasnya, ternyata terdapat butiran-butiran putih layaknya es batu seukuran batu kecil atau kerikil. Elisa kemudian mengambil butiran tersebut untuk memastikan.

"Saya ambil yang di teras dan di pasiran depan rumah, ternyata memang hujan es," katanya.




(rih/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads