Wapres: 220 Juta Penduduk Indonesia Akan Jejali Perkotaan di 2045

Wapres: 220 Juta Penduduk Indonesia Akan Jejali Perkotaan di 2045

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 28 Mar 2022 14:33 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin memberikan sambutannya dalam Healthy Cities Summit 2022 di Semarang secara daring, Senin (28/3/2022).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutannya dalam Healthy Cities Summit 2022 di Semarang secara daring, Senin (28/3/2022). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar kepala daerah menyiapkan konsep tatanan hidup sehat di perkotaan. Berdasarkan berbagai data, masyarakat yang tinggal di perkotaan diprediksi akan semakin bertambah.

Hal itu diungkapkan Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan secara daring dalam acara Healthy Cities Summit 2022 yang digelar di Hotel Patra Semarang. Ma'ruf menyebut menurut data BPS, pada 2020 terdapat 56,7 persen penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan. Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat.

"Angka itu akan meningkat jadi 66,6 persen pada tahun 2035," kata Ma'ruf dalam sambutannya, Senin (28/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menyebut dari data Bank Dunia, pada 2045 mendatang penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan mencapai 220 juta orang. Prediksi itu membuat konsep kota sehat wajib dilakukan.

"Bank Dunia memperkirakan 220 juta penduduk akan tinggal di perkotaan di tahun 2045. Maka membangun kota sehat jadi keharusan," jelas Ma'ruf.

ADVERTISEMENT

Konsep Kota Sehat, lanjut Ma'ruf, sudah diperkenalkan WHO sejak tahun 1980-an. Ia juga menyebut bukan hanya bertumpu pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga pada aspek ekonomi, budaya, sosial, dan kemanusiaan.

"Namun, saya perlu mengingatkan bahwa kota sehat tidak semata-mata didefinisikan oleh status, tetapi justru dari kesadaran dan upaya terus-menerus untuk meningkatkan berbagai tatanan kesehatan kota. Mulai dari kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum, hingga tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, ketahanan pangan dan gizi, serta kehidupan sosial yang sehat," katanya.

"Kita pun tidak ingin tertinggal untuk mewujudkan kota sehat melalui program Kabupaten dan Kota Sehat, yaitu dengan parameter kabupaten dan kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya, sebagaimana pedoman yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri sejak 2005," imbuhnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap kegiatan Summit Kota Sehat 2022 ini akan membantu meringankan pekerjaan pemerintah dalam merumuskan kebijakan terkait kesehatan.

"Karena ternyata membangun kesadaran kesehatan kita tidak lagi selalu top down perintahnya, ini muncul secara bottom up dari ide para bupati, wali kota yang menurut saya hebat-hebat. Ini meringankan beban kita, karena nanti pascapandemi pasti akan ada kebijakan yang model baru dan data sains selama ini mesti dimunculkan. Dari hasil summit ini nanti kita harapkan punya sistem baru bagaimana pengendaliannya," kata Ganjar.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan acara Summit kota Sehat di Kota Semarang sudah tertunda 2 tahun karena pandemi COVID-19. Dengan digelarnya acara tersebut diharapkan masing-masing daerah bisa saling sharing penanganan penyakit.

"Setelah tertunda dua tahun, bisa terlaksana. Forum Kota Sehat masing-masing daerah bisa berdiskusi mewujudkan masyarakat sehat. Tidak hanya COVID-19, ada TBC, demam berdarah bahkan HIV/AIDS. Tiap daerah pasti punya success story yang bisa jadi rekomendasi untuk percepatan penanganan," jelas Hendi.

Dalam acara tersebut juga dihadiri Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal Z.A, Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf, serta lebih dari 900 perwakilan kementerian dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Acara tersebut digelar mulai hari ini hingga 30 Maret 2022 dengan berbagai agenda. Antara lain seminar, expo, dan mengunjungi kampung tematik di Kota Semarang.

"Rangkaian kegiatan ada seminar, expo RSUD dan tinjauan ke beberapa titik kecamatan di Kota Semarang. Diharapkan, kegiatan kali ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif untuk Kota Semarang khususnya, dan semua delegasi dari seluruh kabupaten/kota yang hadir untuk menyebarkan praktik baik yang diperoleh," kata Ketua Forum Kota Sehat Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads