Longsor Berujung Banjir Bandang di Wonosobo, 1 Petani Tewas Terseret

Longsor Berujung Banjir Bandang di Wonosobo, 1 Petani Tewas Terseret

Uje Hartono - detikJateng
Sabtu, 26 Mar 2022 19:36 WIB
Banjir bandang yang terjadi di Desa Karangsambung, Kecamatan Kalibawang.
Banjir bandang yang terjadi di Desa Karangsambung, Kecamatan Kalibawang, Wonosobo, Sabtu (26/3/2022). Foto: dok. BPBD Wonosobo
Wonosobo -

Banjir bandang terjadi di Desa Karangsambung, Kecamatan Kalibawang, Wonosobo. Akibat dari bencana ini, satu orang terseret arus dan ditemukan meninggal.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo Bambang Trie mengatakan, korban sempat terseret arus saat sedang di ladang kapulaga. Korban ditemukan sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.

"Ada satu korban jiwa atas nama Sundiyah, usia 53 tahun, warga Desa Kalikarung, Kecamatan Kalibawang. Korban saat itu sedang memanen kapulaga. Kebetulan lokasi ladangnya di tepi sungai, kemudian terseret arus dan ditemukan meninggal dunia," kata Bambang saat dihubungi detikJateng, Sabtu (26/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menjelaskan, banjir bandang itu bermula dari tanah longsor yang terjadi pada Senin (14/3) lalu di lahan Perhutani di wilayah Desa Karangsambung. Material tanah longsor yang luasnya mencapai satu hektare itu menutup saluran air.

Banjir bandang yang terjadi di Desa Karangsambung, Kecamatan Kalibawang.Banjir bandang yang terjadi di Desa Karangsambung, Kecamatan Kalibawang, Wonosobo. Foto: dok. BPBD Wonosobo

"Itu material longsorannya menimpa pembuangan air atau sungai kecil," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Seiring waktu, terjadi genangan air di lokasi tersebut. Bahkan, menurut Bambang, ketinggian genangan air itu mencapai 3-9 meter.

"Lambat laun, debit air semakin tinggi sampai hari ini. Untuk luasannya (genangan air) itu sekitar 3 hektare, dengan debit air antara 3 meter sampai 9 meter," terangnya.

Bambang menambahkan, BPBD bersama TNI/Polri, Basarnas, Dinas PUPR, Perhutani, dan sejumlah pihak sudah berkoordinasi untuk melakukan penyedotan air guna mengurangi debit air pada genangan tersebut.

"Hari ini juga kami sedang melakukan penyedotan air. Tetapi sekitar pukul 14 30 WIB, tiba-tiba air surut dengan cepat. Tanpa diketahui ternyata sumbatannya jebol dan menjadi banjir bandang," papar Bambang.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads