Haru, Perpisahan Warga di Boyolali yang Terdampak Tol Jogja-Solo

Haru, Perpisahan Warga di Boyolali yang Terdampak Tol Jogja-Solo

Jarmaji - detikJateng
Sabtu, 26 Mar 2022 16:51 WIB
Warga Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, menggelar acara perpisahan karena terdampak jalan tol Yogya-Solo.
Warga Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Sawit, Boyolali, menggelar acara perpisahan karena terdampak jalan Tol Jogja-Solo, Sabtu (26/3/2022). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Proyek pembangunan jalan Tol Jogja-Solo menyisakan cerita haru di Boyolali. Setelah berpuluh tahun hidup bersama, warga satu dusun di Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Boyolali, menggelar perpisahan karena terdampak pembangunan jalan tol.

"Kita semua akan bubar (terpisah), entah ke mana. Namun, sebelum bubar, kami kumpulkan untuk menjalin silaturahmi dan ada kenangan-kenangan tertentu," kata pemrakarsa perpisahan, Sartono, saat ditemui di sela acara, Sabtu (26/3/2022).

Acara perpisahan warga terdampak proyek Tol Jogja-Solo itu digelar warga Dukuh Klinggen RT 6 RW 2, Guwokajen, Sawit, Boyolali. Acara itu dilaksanakan secara sederhana di halaman salah satu rumah warga yang belum dibongkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilayah RT 6 RW 2 Dukuh Klinggen itu semula didiami 56 kepala keluarga (KK). Sekarang, tinggal 8 KK yang masih bertahan di sana. Sedangkan 48 KK lainnya harus pindah rumah. Sebab, rumah dan pekarangan mereka diterjang proyek tol.

Warga Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, menggelar acara perpisahan karena terdampak jalan tol Yogya-Solo.Warga Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, menggelar acara perpisahan karena terdampak jalan tol Jogja-Solo. Foto: Jarmaji/detikJateng.

Sartono yang juga ditunjuk sebagai Ketua Paguyuban Warga Klinggen terdampak tol itu mengatakan, sudah puluhan tahun warganya hidup rukun, sering bergotong royong dan kegiatan sosial lainnya.

ADVERTISEMENT

"Supaya tetap kompak, makanya kita adakan ini (perpisahan). Supaya kenangan-kenangan itu nggak terlupa. Sehingga bisa tetap menyatu dan silaturahmi masih terjalin," ujar dia.

Menurut warga lain, Gunawan Djoko Hariyanto, mayoritas warga RT 6 RT 2 Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen terkena proyek jalan Tol Jogja-Solo, termasuk dirinya.

Gunawan mengatakan, kini tinggal 8 KK yang mendiami dusun tersebut. Nantinya, 8 KK itu juga akan dipisahkan oleh jalan tol.

"Tiga KK rumahnya di timur (jalan tol), yang 5 KK di sebelah barat tol," terangnya.

Warga Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, menggelar acara perpisahan karena terdampak jalan tol Yogya-Solo.Pembangunan jalan tol Jogja-Solo di wilayah Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Boyolali. Foto: Jarmaji/detikJateng.

Sementara itu warga yang terdampak tol kini sudah mulai pindahan. Ada yang pindah ke desa sebelah, ke kecamatan lain, bahkan ada yang keluar dari Boyolali.

"Jadi berpencar. Saya sendiri rencananya pindah ke Klaten. Tetapi warga yang pindahan itu sampai saat ini secara administrasi masih sebagai warga Desa Guwokajen, belum pindah alamat," imbuh Gunawan.

Kepala Desa Guwokajen, Evi Nurdina mengimbau warga tetap menjalin silaturahmi.

"Jaga silaturahmi walaupun sudah tidak penduduk Guwokajen dan sudah tidak berdomisili di Guwokajen," kata Evi yang juga menghadiri acara perpisahan itu.

Evi juga mengimbau warga segera mengurus kepindahan penduduk untuk ketertiban administrasi. Sebab, baru ada satu KK yang mengajukan pindah ke Kecamatan Teras, Boyolali.




(dil/rih)


Hide Ads