Sejumlah Monyet Serang Lahan Pertanian-Permukiman di Wonogiri

Sejumlah Monyet Serang Lahan Pertanian-Permukiman di Wonogiri

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Rabu, 23 Mar 2022 03:33 WIB
Penampakan kera yang menyerang permukiman warga Wonogiri, Selasa (22/3/2022).
Penampakan monyet yang menyerang permukiman warga Wonogiri (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Sejumlah monyet ekor panjang menyerang lahan pertanian hingga permukiman penduduk di Wonogiri, Jawa Tengah. Penyebabnya diduga karena berkurangnya makanan di hutan dan juga adanya peningkatan populasi kera.

"Daerah yang melaporkan adanya kejadian kera (monyet) berada di 14 kecamatan, 39 desa atau kelurahan yang tersebar di 218 dusun," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, kepada detikJateng, Selasa (22/3/2022).

Bambang menyebut lingkungan yang diserang monyet rata-rata daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah hutan yang menjadi habitat monyet. Kawasan yang menjadi sasaran kera tidak hanya lahan pertanian atau tegalan, tapi juga permukiman warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan ada yang masuk hingga ke rumah warga. Namun hingga sekarang belum ada laporan kera yang menyerang manusia," ujar Bambang.

Bambang mengatakan lingkungan yang menjadi sasaran mencari makan monyet itu tidak hanya terjadi pada tahun ini saja.

ADVERTISEMENT

"Dengan seperti itu masyarakat tidak bisa berbuat banyak. Ada masyarakat yang hanya bisa menunggu lahan pertaniannya dari serangan. Ada pula yang mencegah kera dengan bantuan anjing peliharaan," ujar dia.

Dari pengamatannya serangan monyet karena diduga banyaknya populasi mamalia itu. Dia pun menduga makanan di area habitat kera berkurang sehingga monyet-monyet itu menyerang lahan penduduk.

"Berdasarkan pengamatan kami, ada beberapa hal yang menyebabkan kera (monyet) masuk ke permukiman. Di antaranya populasi kera (monyet) ekor panjang makin besar. Selain itu ketersediaan makanan di dalam hutan minim, butuh ketersediaan bibit," papar dia.

BPBD Wonogiri, lanjut Bambang, telah menyiapkan bibit tanaman seperti matoa, jambu, dan lain-lain. Saat ini bibit itu tengah dikembangkan di kebun bibit BPBD Wonogiri. Upaya lain, BPBD berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Sekarang ini tren serangan kera (monyet) sudah tidak mengenal musim. Jika dulu hanya terjadi saat musim kemarau, kini musim hujan juga bisa terjadi. Kami akan terus berkoordinasi dengan BKSDA agar ada langkah konkret," kata Bambang.




(ams/ams)


Hide Ads