Banjir sudah merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, selama tiga hari. Berikut ini sebaran banjir yang berdasarkan laporan BPBD Purworejo siang tadi.
Berdasarkan data dari Subkoordinator Evakuasi dan Penyelamatan BPBD Purworejo, Iman Ciptadi, awalnya banjir merendam 32 desa di enam kecamatan.
Berikut ini sebaran banjir di Purworejo terkini:
Kecamatan Grabag
- Desa Trimulyo
- Desa Rowodadi
- Desa Bendungan
Kecamatan Butuh
- Desa Klepu
- Desa Wironatan
- Desa Kedungmulyo
- Desa Kedungsri
- Desa Sidomulyo
- Desa Rowodadi
Pantauan detikJateng di Kecamatan Grabag, pada sekitar pukul 11.30 WIB siang tadi, secara umum jalan desa sudah bisa dilewati. Namun di beberapa ruas masih terdapat genangan air. Ketinggian banjir di kecamatan ini rata-rata antara 50-70 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air berwarna cokelat keruh masih nampak mengepung permukiman warga hingga masuk ke dalam rumah. Ratusan warga pun diungsikan ke Balai Desa Kedungmulyo agar lebih aman. Hingga saat ini, bantuan logistik terus mengalir untuk warga terdampak banjir, baik di pengungsian maupun yang bertahan di rumah.
Selanjutnya pantauan di Kecamatan Butuh, siang tadi, banjir yang sempat merendam jalan nasional penghubung Kabupaten Purworejo-Butuh kini sudah surut dan sudah bisa dilalui oleh kendaraan besar maupun kecil. Sebelumnya, jalan tersebut terendam banjir sejak Selasa (15/3) sehingga arus lalu-lintas dialihkan ke jalur lain.
Di beberapa titik terparah seperti di Desa Rowodadi, ketinggian air masih sekitar 70 cm hingga masuk ke dalam rumah. Sementara itu di desa lainnya, air sudah mulai surut dan jalan-jalan desa sudah mulai bisa dilalui meskipun masih ada genangan air.
Nampak petugas dari kepolisian juga sibuk memotong pohon yang tumbang dan melintang di Jalan Klepu-Pituruh tepatnya di Desa Wironatan sehingga arus lalu lintas sempat tersendat. Setelah pohon berhasil dipotong dan dievakuasi, jalan pun dinyatakan aman untuk dilalui.
"Masih ada pengungsian di Balai Desa Kedungmulyo, di sana kurang lebih ada 120-an jiwa. Untuk yang di gedung PNPM Butuh mungkin sekitar 80-an jiwa, lansia dan anak-anak yang paling banyak," kata Iman.
(sip/ams)