Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengambil tanah dari Gunung Tidar dan air dari Sendang Bancolono di Gunung Lawu untuk disatukan dengan tanah-air seluruh penjuru Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ternyata sendang atau sumur kuno tersebut berada di wilayah Magetan, Jawa Timur. Bukan di Jawa Tengah.
detikJateng mengunjungi lokasi sendang legendaris di lereng Gunung Lawu tersebut. Lokasinya berada bawah jembatan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Oleh warga, jembatan tersebut juga disebut Jembatan Bancolono. Di bawahnya mengalir sungai kecil yang menjadi batas kedua daerah. Timur sungai masuk Magetan (Jatim), sedangkan barat sungai masuk Karanganyar (Jateng).
Terdapat dua sendang berada di timur sungai. Pertama masuk, pengunjung akan melihat sendang putri. Kemudian, sendang lanang dan tempat selanjutnya adalah Pundhen Eyang Raden Bancolono. Lokasi pundhen berada di barat sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu sendang berupa mata air yang mengalir berbentuk pancuran, sedangkan satu sendang yang lainnya berbentuk bak dengan diameter sekira satu meter dengan kedalaman antara 70-80 sentimeter.
"Dua sendang itu masuknya Jatim, kalau Pundhen Eyang Bancalono masuknya Tawangmangu, Karanganyar. Itu terpisah sungai," ujar penjaga Sendang Bancolono Best Hariyanto, saat ditemui detikJateng di lokasi, Senin (14/3/2022).
"Sendang ini ditemukan warga sekitar tahun 1800, namanya pundhen merupakan cikal bakal bagi orang yang mempercayai tempat ini," lanjut Best.
Ditambahkannya, sebelum dalam kondisi seperti sekarang, kawasan Sendang Bancolono merupakan gua-gua. "Dulu di Cemoro Sewu (Jatim) belum ada air, airnya mengambil dari sini," tuturnya.
Best menyampaikan, ada kepercayaan warga secara khusus mengenai khasiat khusus air sendang keramat tersebut. Selain bisa diminum langsung juga dipercaya bisa menghilangkan kemalangan atau kesialan seseorang.
"Sendang lanang dipercaya memiliki aura tinggi bisa melunturkan santet, diganggu orang, susuk bisa luntur seketika. Sedangkan sendang putri, dianggap bisa melancarkan apa yang jadi keinginannya, membuang sial, menghilangkan penyakit," paparnya.
(mbr/ahr)