Minggu Pon 13 Maret 2022: Memesona terhadap Lawan Jenis

Minggu Pon 13 Maret 2022: Memesona terhadap Lawan Jenis

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 13 Mar 2022 07:10 WIB
Ilustrasi kalender atau tanggal merah
Ilustrasi kalender. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat)
Solo -

Hari ini, Minggu (13/3/2022) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 9 Ruwah 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Dhukut.

Weton (hari kelahiran) Minggu Pon atau Ngahad Pon memiliki neptu 12. Pada umumnya, pemilik weton ini kaya ilmu, banyak keinginan, dan dapat menjadi penerang hati orang lain.

Pangarasan pada weton ini adalah Aras Kembang, artinya gampang tampa sihing panggedhe "mudah menerima asihnya atasan atau pimpinan." Hal ini disebabkan oleh perasaannya yang halus sehingga mengundang simpati banyak orang, terlebih memesona terhadap lawan jenisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan Pancasuda, Bumi Kapetak, bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.

Adapun karakter berdasarkan wuku, hari ini ada pada Wuku Dhukut, lambang dewanya Bethara Sakri, berwatak tegas, berwajah rupawan, berpotensi banyak keturunan. Gedhong (rumah) dipanggung, pelit dan cenderung ke hal negatif.

ADVERTISEMENT

Pohonnya pandan surat, baik warnanya tapi terpinggirkan. Burungnya ayam hutan, menjadi piaraan orang besar, bicaranya manis dan enak didengar. Dua bilah keris terapit kayu, tajam hatinya, tetapi ingin memiliki kepunyaan orang lain. Gambarannya tunggul asri pingitan raja, rupawan tetapi penakut.

Lambangnya kitri tinata, artinya dalam pergaulan pilih-pilih orang berpangkat. Kelemahannya ada di prana. Kala ada di Barat Daya, selama 7 hari di wuku tersebut tidak boleh pergi ke arah tersebut untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari sifatnya rahayu. Ngahad Pon ini jika digunakan untuk beraktivitas memilih rajakaya atau hewan ternak berkaki empat seperti kerbau, sapi, dan lain-lain serta untuk berburu, berpotensi mendapat hasil yang memuaskan.

(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)




(sip/sip)


Hide Ads