Hari ini, Sabtu (12/3/2022) bertemu dengan pasaran Pahing. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 8 Ruwah 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Kulawu.
Weton (hari kelahiran) Sabtu Pahing memiliki neptu 18. Pada umumnya, pemilik weton ini mempunyai kelebihan, berwibawa dan berpengaruh serta disegani banyak orang.
Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Geni. Ada kecenderungan temperamental, emosional, mudah naik pitam (tapi cepat dapat dikendalikan), dan juga pemberani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Pancasuda, Satriya Wibawa Luhur budinya, tetapi sering mendapat malu atau dipermalukan orang sehingga terkesan kurang berwibawa.
Adapun karakter berdasarkan wuku, hari Setu Pahing tersebut ada pada Wuku Kulawu, lambang dewanya Bathara Sadana. Sifatnya kukuh, kuat kepribadiannya, banyak keberuntungannya.
Air di tempayan ada di depan, pandai dan bijaksana besar keberuntungannya, tetapi cenderung gelap hati. Pohonnya tal, biasanya dikaruniai umur panjang, dan kuat fisiknya.
Gedhong ada di depan, wataknya senang pamer, dermawan, walaupun kadang juga kurang ikhlas. Lambang burungnya nuri, sangat boros dan cepat habis. Rela tanpa pamrih, sehingga kalau tidak hati-hati akan jauh dari keberuntungan dan serakah.
Membelakangi senjata tajam, jika memutuskan sesuatu tidak bisa segera. Lambangnya bagaikan embun menetes di sendhang, pada mulanya miskin, lalu agak kaya, dan akhirnya kaya dan bahagia.
Digambarkan seperti burung dewata yang sedang bergerombol atau kawin. Wataknya, lestari dalam menjalin hubungan cinta asmara. Bahayanya jika digigit ular.
Kala ada di Utara, selama tujuh hari pada wuku ini hindari untuk bepergian ke Utara dalam urusan yang sangat penting. Dan pada weton Sabtu Pahing di wuku ini sifatnya rahayu, baik untuk melakukan aktivitas yang penting dan untuk bepergian pun baik.
(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)
(dil/mbr)