Geger Akses Rumah Janda Kudus Ditembok Tetangga

Geger Akses Rumah Janda Kudus Ditembok Tetangga

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 13 Mar 2022 07:35 WIB
Kondisi terkini Sutikah yang tinggal di rumah saudaranya di Desa Mejobo, Kudus, Rabu (9/3/2022).
Sutikah pemilik rumah yang ditembok tetangga kini tinggal di rumah saudaranya di Desa Mejobo, Kudus, Rabu (9/3/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Solo -

Konflik antartetangga di Desa Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah berujung penutupan akses masuk ke rumah Sutikah (55). Janda yang tinggal sendirian itu pun terpaksa pindah ke rumah saudaranya.

Akses masuk ke rumah Sutikah tampak ditutup bangunan tembok setinggi 2 meter yang dibangun di tanah milik Sunarsih. Terlihat ada lubang di tembok yang menjadi akses mengeluarkan barang-barang milik Sutikah.

"Sementara tinggal di rumah saudara RT 2 RW 1 Desa Mejobo di rumah saudara, rencana ada masyarakat yang saling membantu dan gotong royong tempat dan rencana mau didirikan rumah di sana," ujar Kepala Desa Mejobo, Muh Abdul Kharis kepada wartawan ditemui di kantornya, Rabu (9/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kharis menyebut lubang di tembok itu hanya dibuka selama dua hari saja. Setelah itu, akan ditutup lagi oleh keluarga Sunarsih.

"Kesepakatan keluarga dua hari ini akan ditutup kembali. Barang-barangnya ditaruh di kecamatan," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Duduk perkara penutupan akses masuk rumah Sutikah ini berawal dari kesalahpahaman sehingga timbul permasalahan. Selain itu, konflik antartetangga ini sudah berlangsung lama.

"Ini sudah sejak lama sebenarnya (bertahun-tahun). Biasa antartetangga miskomunikasi sehingga timbul permasalahan," jelas Kasi Trantib Kecamatan Mejobo, Wiyoto kepada wartawan ditemui di lokasi, beberapa waktu lalu.

Suasana rumah janda di Kudus yang akses jalannya tertutup tembok, Kamis (10/3/2022).Suasana rumah janda di Kudus yang akses jalannya tertutup tembok, Kamis (10/3/2022). (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)

Namun, Wiyoto tidak memerinci pemicu konflik kedua tetangga ini yang berujung penutupan akses masuk ke rumah Sutikah dengan tembok setinggi 2 meter itu. Pihak kecamatan pun sudah berupaya untuk memediasi antara dua tetangga yang berkonflik ini.

Namun, upaya mediasi pemerintah kecamatan gagal mencapai titik temu. Hingga akhirnya puncak konflik ini berupa pembangunan tembok setinggi 2 meter. Hasil dari mediasi terakhir disepakati untuk Sunarsih memberikan akses tembok tersebut selama dua hari.

"Sesuai kesepakatan kemarin kedua belah pihak antara Bu Sutikah dengan Sunarsih, Bu Sunarsih memberikan kesempatan untuk Sutikah mengambil barang-barangnya," papar Wiyoto.

"Ke depannya kami lihat sudah tidak bisa untuk bertempat di sini, karena tidak ada akses lagi," imbuhnya.

Pemindahan barang-barang milik Sutikah pun dibantu polisi, TNI, dan pegawai kecamatan setempat. Kini Sutikah pindah ke rumah saudaranya di RT 2/RW 1 Desa/Kecamatan Mejobo. Jarak rumah saudaranya dengan rumah yang tertutup tembok sekitar 2 kilometer.

Tampak barang-barang perabotan rumahnya sementara ditaruh di rumah milik saudaranya. Sutikah pun kini bisa tidur di rumah yang layak.

Dia mengaku tidak tahu sampai kapan tinggal menumpang di rumah saudaranya yang bernama Kasmirah itu. Dia mengungkap rencananya untuk menjual rumahnya yang tertutup tembok setinggi 2 meter dengan harga Rp 2 juta per meter.

"Rencana mau dijual kalau yang nawar bagus, kalau yang nawar murah ya ke depan ya, kemarin orangnya sudah ke sini sudah ke sini," jelas Sutikah.

"Saya minta umumnya semeter Rp 2 juta satu meternya. Kebun saja laku seperti itu," pungkasnya.




(ams/sip)


Hide Ads