Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebut angka pernikahan dini di Indonesia adalah 20 : 1.000.
Meski kecil namun jadi penyumbang utama bayi lahir stunting atau dengan gizi buruk. Selain itu juga berpotensi menimbulkan kanker mulut rahim bagi pasangan perempuan. Indonesia menduduki peringkat kedua dunia atas kasus kanker mulut rahim.
"Selama pandemi kalau nikah dini kita mencerminkan dari orang yang hamil usianya antara 16-19 tahun, sekarang ini angkanya 20 per 1.000, setiap 1.000 orang ada 20 yang nikah dini. Data terkini di tahun 2021 itu, riilnya seperti itu," kata Hasto di sela acara kampanye cegah stunting di Bantul, Jumat (11/3/2022).
Selengkapnya, simak video di atas.
Baca juga: Saatnya Generasi Z Pimpin Budaya Tradisi |
Simak Video "Video: Langkah Konkret Wihaji Reduksi Angka Stunting"
(rih/dil)