Detik-detik Menegangkan Densus Tembak Tersangka Teroris Dokter Sunardi

Detik-detik Menegangkan Densus Tembak Tersangka Teroris Dokter Sunardi

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 11 Mar 2022 18:57 WIB
Dokter Sunardi yang tewas ditembak Densus di Sukoharjo
Tersangka terorisme Dokter Sunardi yang tewas ditembak Densus di Sukoharjo. (Foto: Istimewa)
Solo -

Polisi mengungkap detik-detik penangkapan dokter Sunardi yang berujung penembakan di Sukoharjo pada Rabu (9/3) malam. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, awalnya dokter Sunardi melawan petugas Densus.

"Pada saat penangkapan terhadap tersangka dilakukan upaya paksa dengan tegas dan terukur, karena tersangka melawan petugas dengan menabrakkan mobilnya ke arah mobil petugas. Setelah menabrak dua mobil petugas, anggota naik ke bak belakang double cabin Strada milik tersangka," jelas Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers virtual, Jumat (11/3/2022).

Namun, menurut Ahmad Ramadhan, dokter Sunardi tetap melaju dengan mobilnya dengan kencang. Ahmad Ramadhan juga menyatakan bahwa dokter Sunardi menggoyangkan setir ke kanan dan ke kiri sehingga menyerempet mobil warga yang melintas di Jalan Bekonang, Sukoharjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibatnya, ada dua anggota yang terluka akibat tersenggol dan jatuh. Keduanya kini dirawat di RS Bhayangkara.

"Dengan situasi tersebut dan dianggap bisa membahayakan petugas dan masyarakat sekitar, maka petugas menembak tersangka dari belakang dan mengenai punggung atas dan pinggul kanan bawah," ungkap Ahmad Ramadhan.

ADVERTISEMENT

Ahmad juga menyampaikan, keterlibatan dokter Sunardi dalam kasus terorisme yakni sebagai anggota Jemaah Islamiyah (JI), pernah menjabat sebagai Amir Khidmat, Deputi Dakwah dan Informasi, Penasihat Amir JI, dan Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society (HASI).

Diwawancara terpisah, juru bicara keluarga Sunardi, Endro Sudarsono, mengatakan keluarga hingga saat ini mengurangi menerima kunjungan dan pernyataan langsung. Pernyataan-pernyataan kepada media terkait kasus penembakan dokter Sunardi oleh Densus 88 diserahkan kepadanya.

"Baru saja saya mendapat informasi langsung dari keluarga, sejauh ini tidak ada pemberitahuan atau penyerahan dokumen yang menyatakan dokter Sunardi sebagai tersangka kasus terorisme," kata Endro Sudarsono kepada detikJateng, hari ini.

Endro mengungkapkan, satu-satunya dokumen yang telah diterima oleh keluarga terkait tewasnya dokter Sunardi adalah sertifikat kematian yang dikeluarkan RS Bhayangkara Semarang.

"Hanya sertifikat kematian saja yang sudah diterima keluarga. Selain memang keluarga juga diminta menandatangani surat serah terima jenazah di RS Bhayangkara Semarang, kemarin. Selain itu, keluarga memastikan kepada saya bahwa tidak ada dokumen lain yang telah diterima keluarga," lanjut Endro.




(sip/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads