Banjir yang melanda di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati belum surut sejak hari Selasa (8/3). Genangan banjir pun semakin parah merendam 80 persen rumah warga.
"Hampir 80 persen rumah warga tergenang banjir, ketinggian rata-rata 80 sentimeter. Sekitar 800 -an rumah," kata Kepala Desa Ketitang Wetan, Ali Muntoha saat dihubungi detikJateng, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya genangan banjir di desanya sejak hari Selasa (8/3) lalu. Namun sampai hari ini genangan banjir belum surut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toha mengungkap banjir di wilayahnya akibat curah hujan yang tinggi sejak Senin (7/3) sore. Akibatnya Sungai Widodaren meluap ke permukiman warga.
"Banjir dari hari Selasa, kemarin sempat menurun tapi tadi malam curah hujan tinggi terus meluap lagi dan lebih parah lagi," terang Toha.
"Ini berasal dari Sungai Widodaren, sebelah barat desa, kiriman dari selatan daerah Jaken," sambungnya.
Dia menjelaskan genangan banjir juga berdampak di ruas jalan Pantura Pati-Rembang Desa Ketitang Wetan. Akibatnya arus lalu lintas sempat macet.
Tak hanya itu, banjir juga menggenangi persawahan milik warga. Warga pun diperkirakan mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah.
"Persawahan sekitar 100 hektare pada dan tebu itu siap panen. Kerugian sekitar Rp 1 miliar," terang Toha.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi dan memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Terkait bantuan, lanjut Toha, baru ada dari salah satu partai politik.
"Sementara warga berdiam di rumah, tetapi nunggu bantuan, intinya nunggu bantuan," ucapnya.
(sip/mbr)