BPBD Klaten: 60 Anak, Ibu Hamil dan Lansia di Lereng Merapi Mengungsi

BPBD Klaten: 60 Anak, Ibu Hamil dan Lansia di Lereng Merapi Mengungsi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 10 Mar 2022 06:14 WIB
Pemandangan Gunung Merapi dari Desa Balerante Kecamatan Kemalang, Klaten, November 2020.
Pemandangan Gunung Merapi dari Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, November 2020. (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Jumlah warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah yang mengevakuasi mandiri ke balai desa mencapai 60 orang. Warga mengungsi setelah Gunung Merapi memuntahkan awan panas tadi malam.

"Akibat kejadian tersebut sampai dengan pukul 02.40 WIB sejumlah 60 jiwa melakukan evakuasi mandiri. Warga dari Desa Balerante meliputi Dusun Sambungrejo, Sukorejo, Ngangkat dan Balerante," jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klaten Sri Winoto, Kamis (10/3/2022) pagi.

"Dari Dusun Sambungrejo RT 1 ada 51 orang, Sukorejo ada 4 orang, Ngipiksari ada 2 orang dan Balerante ada 3 orang. Totalnya 60 orang," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Winoto menyebut warga yang mengungsi terdiri dari kelompok rentan. Yaitu anak-anak, lansia dan ibu hamil.

"Khususnya kelompok rentan telah dilakukan pengungsian ke Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Balai Desa Balerante. Dalam menghadapi kejadian tersebut warga masyarakat menyikapi dengan tenang dan tidak panik," terangnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, pihaknya dan tim TRC tetap mempersiapkan logistik dan masker.

"Logistik dan masker sudah kita kirim untuk antisipasi pengungsian sementara dan dampak erupsi Merapi. Sejauh ini tidak ada laporan hujan abu atau material di wilayah Klaten," sambung Winoto.

Winoto menambahkan, kondisi desa lain di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) masih aman. Yaitu di Desa Sidorejo dan Tegalmulyo.

"Dilaporkan juga untuk wilayah KRB III di Desa Sidorejo dan Desa Tegalmulyo tidak melakukan pengungsian. Warga masih tinggal di tempat tinggal masing-masing," kata Winoto.

Warga KRB III dan sekitarnya diimbau tetap tenang dan tidak panik terkait meningkatnya aktivitas Merapi.

"Kami minta masyarakat mematuhi petunjuk petugas seperti dari perangkat desa dan kelompok relawan desa. Juga tetap memantau dan meningkatkan kewaspadaan," ujarnya.

Kepada warga atau relawan di luar wilayah, lanjutnya, juga diimbau tidak perlu berbondong-bondong naik ke wilayah lereng Merapi. Apalagi potensi hujan lebat masih bisa terjadi.

"Mudah-mudahan pagi ini warga yang mengungsi dapat pulang kembali untuk beraktivitas," imbuh Winoto.




(rih/rih)


Hide Ads