Protes Sanksi ODOL, Ratusan Sopir Truk di Kudus Mogok 2 Hari

Protes Sanksi ODOL, Ratusan Sopir Truk di Kudus Mogok 2 Hari

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 09 Mar 2022 14:26 WIB
Para sopir truk di Kudus mogok kerja menolak penindakan terhadap truk ODOL, Rabu (9/3/2022).
Para sopir truk di Kudus mogok kerja menolak penindakan terhadap truk ODOL, Rabu (9/3/2022). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Kudus -

Ratusan sopir truk di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali menggelar aksi menolak peraturan penerapan sanksi bagi truk overdimensi dan overload (ODOL). Para sopir pun mogok kerja selama dua hari ini.

"Ada sekitar ada 300 sopir yang mogok kerja. Mereka standby di garasi," kata penanggung jawab aksi, Anggit Putra Iswandaru, kepada wartawan ditemui di depan Terminal Jati A, Kudus, Rabu (9/3/2022).

Dia mengatakan aksi mogok kerja ini akan digelar selama dua hari. Aksi itu nantinya akan dilanjutkan dengan demo di kantor Gubernur Jawa Tengah pada Jumat (11/3) lusa. Rencananya ada 300 armada truk dari Kudus akan berangkat ke Semarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari Kudus ada 300 armada yang akan mengikuti aksi, karena kita tidak mengirim semuanya, karena seluruh Jateng akan mengirim ke Semarang," ujar dia.

Anggit mengatakan selain menggelar mogok kerja, para sopir truk pun membagikan selebaran kepada sopir lainnya yang melintas di Pantura Kudus-Demak.

ADVERTISEMENT

"Ini aksi pembagian selebaran yang dilakukan selama dua hari, dari tanggal 9, 10 dan terakhir 11 Maret kita akan melakukan aksi ke Gubernur Jawa Tengah," jelas dia.

Menurutnya sopir truk Kudus sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan. Namun dari pertemuan itu belum menemui titik temu.

"Untuk melakukan hal sama dengan gubernur untuk menyampaikan aspirasi kita ke pusat, dan menunggu keputusan akhir apa yang kita dapat selama aksi ini protes ini berjalan. Kita ada pertemuan dengan Pak Dirjen Perhubungan belum ada keputusan sampai sekarang," ujarnya.

Salah satu sopir truk, Muhammad Ariyanto mengatakan mulai hari ini mogok kerja serentak. Aksi ini menolak tentang aturan mengenai penindakan terhadap truk overdimensi dan overload (ODOL).

"Mulai mogok kerja mulai hari ini sampai Kamis dan Jumat kita berencana ke Semarang," jelas Ariyanto kepada wartawan ditemui di lokasi siang ini.

Dia pun berharap agar pemerintah mengkaji kembali mengenai aturan tersebut. Sebab, kata dia, peraturan itu memberatkan sopir truk di Indonesia.




(ahr/rih)


Hide Ads