Kota Magelang mulai hari ini harus tetap melanjutkan penerapan PPKM level 4. Untuk itu, siswa didik mulai dari jenjang TK/PAUD, SD dan SMP melanjutkan sekolah daring alias pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Penerapan PPKM level 4 tersebut sesuai dengan Instruksi Mendagri (Inmendagri) No 15 Tahun 2022. Di Jawa Tengah, PPKM level 4 hanya diterapkan di Kota Magelang. Adapun PPKM level 4 ini berlaku mulai hari ini, Selasa (8/3) sampai Senin (14/3).
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Papa Riyadi, mengatakan Kota Magelang PPKM level 4, anak didik tetap pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kemudian sekolah untuk melakukan langkah inovasi guna meningkatkan kompetensi siswa-siswanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang level 4, anak-anak tetap PJJ. Kebijakan kami tetap PJJ," kata Papa saat ditemui wartawan di Aula Bappeda Kota Magelang, Selasa (8/3/2022).
Menurut Papa, langkah-langkah inovasi untuk meningkatkan kompetensi siswa tersebut ada empat hal. Pertama dengan konsultasi yang dilakukan tidak menyimpang dari aturan.
"Prinsipnya PJJ dalam rangka memberikan layanan yang lebih optimal. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta sekolah sudah sepakat untuk sedikit inovasi dengan kelompok-kelompok kecil, ada 5 anak atau berapakah. Itu untuk melakukan kegiatan yang disebut dengan konsultasi. Konsultasi artinya anak-anak ada kesulitan, nanti datang ke sekolah untuk bisa belajar dengan bapak ibu guru. Tapi ingat prokes menjadi hal yang sangat penting," ujar Papa.
Adapun langkah yang kedua, kata dia, anak dalam pantauan guru ada yang lambat sehingga dengan model remedial teaching. Untuk itu, guru akan membuat remedial teaching bagi anak-anak yang dinilai lambat belajarnya.
![]() |
"Memang keterbatasan PJJ ini memang luar biasa. Sehingga ada namanya remedial sehingga anak-anak nanti akan melakukan kegiatan secara skala kecil, kelompok-kelompok kecil melakukan remedial teaching," katanya.
Sebaliknya bagi siswa yang cepat dalam pembelajaran, kata dia, perlu di-support untuk percepatan atau pengayaan. Kemudian, selain itu dilakukan guru kunjung.
"Jadi yang ketiga pengayaan. Yang keempat jika memungkinkan guru-guru akan berkunjung ke rumah atau di kelompok-kelompok anak-anak yang ada di sekitar itu namanya guru kunjung. Inovasi ini akan kita terapkan karena kalau terus menerus PJJ seperti ini ya tetap berbahaya sekali untuk learning lost, tapi kita juga harus patuh pada aturan," ujar Papa.
Pihaknya memohon doa kepada warga Kota Magelang agar segera turun menjadi level 3. Jika sudah level 3 bisa dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen.
"Regulasinya PPKM level 4, ya tetap kita harus PJJ. Mohon doanya segera level 3, kalau level 3 sudah 50 persen PTM. Nanti akan kami inovasi dengan model shift," katanya.
Diwawancara terpisah, Plh Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Istikomah, mengungkap indikator di balik penerapan PPKM Level 4 di wilayahnya.
"Kota Magelang sebetulnya sudah kondusif ke arah penurunan, tapi memang salah satu indikatornya pembaginya adalah jumlah penduduk. Kalau dibagi 100 ribu penduduk, kita masih di level 4 berarti ya di level 4," kata Plh Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Istikomah kepada wartawan saat ditemui Aula Bappeda, hari ini.
Menurut Istikomah, beberapa indikator sudah turun. Baik itu kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dan BOR. Terus vaksinasi sudah memadai, demikian halnya kasus kematian.
"Beberapa indikator sudah turun, kasus konfirmasi sudah di tingkat level 3. BOR juga aman, vaksinasi memadai, kemudian kalau untuk tingkat kematian masih di level 2, maksimal level 3. Cuman keterisian rumah sakit, itu kan batasnya nggak boleh lebih dari 30 (orang), tapi selama ini kan masih 51 sekitar per 100 ribu penduduk," ujarnya.
(ahr/sip)