.webp)
Gunungan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Pasuruhan, Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, longsor. Tumpukan sampah yang longsor tersebut menimpa lahan pertanian milik warga.
Pantauan detikJateng di lokasi tumpukan sampah yang telah menahun ini tingginya diperkirakan mencapai 35 meter. Adapun yang longsor berada di sisi utara.
Longsoran bahkan menjebol tanggul pembatas setinggi satu meter, hingga material sampah masuk ke lahan pertanian milik warga. Terlihat alat berat mengeruk sampah di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Longsor ini kurang lebih 10 harian (yang lalu). Saya langsung lapor ke Dinas Lingkungan Hidup, baru dapat diatasi. Ya begitu itu bisanya mengatasinya," kata Muhammad Mahbub, pemilik lahan yang terkena longsoran kepada wartawan di lokasi, Sabtu (5/3/2022).
Pihaknya mengatakan, sekitar tahun 2014 mengusulkan pembuatan tanggul setinggi 3 meter untuk menahan sampah. Tanggul yang diusulkan tersebut berbentuk letter U.
"Ini satu meteran (tinggi). Dulu mintanya ditanggul setinggi 3 meter. Saya permohonan perkiraan tahun 2014, tapi yang dibangun segitu hanya 1 meter," ujarnya.
Sebelum kejadian tanggul ambrol tersebut, Mahbub, telah mengingatkan operator alat berat untuk mengeruk tapi tidak direspons.
"Saya sudah mengingatkan operatornya, tapi tidak direspons. Ambrolnya sekitar 10 harian. Setelah itu baru dikeruk-keruk manual begitu. Itu pun hanya solusi sementara (dikeruk)," tuturnya.
Mahbub berharap, agar segera diatasi dan dicarikan solusi. Pihaknya berharap dibangunkan tanggul yang lebih tinggi demi mencegah longsor serupa.
 TPA Pasuruhan di Desa Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, longsor menimpa lahan milik warga. Foto: Eko Susanto/detikJateng |
"Kalau saya pribadi ya (inginnya) ditanggul lagi, lebih tinggi agar tidak ambrol. Warga sini (sampah) diatasi. Warga malah penginnya diajak bareng-bareng (diskusi mengatasinya)," kata dia.
Di lahan miliknya tersebut tanggul yang jebol diperkirakan panjangnya 10 meter. Alat berat telah membersihkan sampah yang dulunya longsor mengenai lahan miliknya.
"Dari 7 warga ini yang kena longsor saya (lahan) sama Pak Rambat (paman). Yang punya Pak Rambat sekarang sudah dibersihkan. Kalau kemarin nggak. Mbludak semua," tuturnya.
Dimintai konfirmasi, Plt Kepala UPTD Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Joni Budi Hermanto mengatakan, longsoran di TPA Pasuruhan belum sampai tanah warga dan berharap tidak sampai tanah milik warga.
"Kita upayakan mulai 1 Januari sampah itu sudah tidak naik ke atas. Saya sampai juweh dengan teman-teman operator di sana karena memang kondisinya sudah tinggi, sudah kurang lebih 35 meter," ujarnya.
Menurutnya, per 1 Januari 2022 telah dilakukan pembatasan sampah di TPA Pasuruhan. Sampah yang masuk dibatasi hanya anorganik terpilah.
"Timbunan sampah pelan-pelan masuk ke TPA sudah mulai diketati. Tetapi yang jadi masalah buat kita, kita sendiri belum bisa. Jadi teladan buat mereka, nuwun sewu sampah-sampah yang di pasar belum bisa maksimal terpilah," pungkasnya.
(aku/ams)
