Pecah Rekor, Angka Kematian COVID-19 di Klaten Hari Ini 14 Orang

Pecah Rekor, Angka Kematian COVID-19 di Klaten Hari Ini 14 Orang

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 04 Mar 2022 21:21 WIB
TPU Srengseng Sawah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, kini dipakai untuk pemakaman jenazah pasien COVID-19. Hal ini menyusul makam di dua TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur untuk COVID-19 di blok muslim dinyatakan penuh.
Ilustrasi pemakaman dengan protokol COVID-19. Foto: DEDYISTANTO
Klaten -

Jumlah kasus meninggal dan yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 di Kabupaten Klaten hari ini mencapai 14 orang. Jumlah itu tertinggi sejak munculnya kembali kasus COVID di Klaten pada Desember 2021 lalu.

"Jumlah 14 ini paling tinggi, paling tinggi dari sebelumnya," jelas Koordinasi Posko Dukungan Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Sasongko Agung Wibowo kepada detikJateng, Jumat (4/3/2022) siang.

Sasongko Agung menjelaskan jumlah 14 orang itu terhitung sejak jam 12.00 WIB hari Kamis (3/3) sampai jam 12.00 WIB hari ini, Jumat (4/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 14 orang yang meninggal akibat COVID-19 tersebut semuanya sudah berusia di atas 50 tahun.

"Usianya sudah sepuh semua, di atas 50 tahun. Mayoritas dengan komorbid dengan gejala berat dari keterangan datanya," sebut Sasongko Agung.

ADVERTISEMENT

Data COVID-19 Kabupaten Klaten yang dirilis Dinas Kominfo Pemkab Klaten hari ini memang ada 14 kasus meninggal. Jumlah itu lebih tinggi dari hari Kamis (3/3) yang hanya 5 kasus, Rabu (2/3) ada 3 kasus dan 11 kasus saat Selasa (1/3).

Jumlah kematian itu berbanding terbalik dengan jumlah kasus aktif di kabupaten itu. Tren kasus aktif sebenarnya terus menurun angkanya. Hari ini ada 1.080 kasus, Kamis (3/3) ada 1.160 kasus, Rabu (2/3) ada 1.319 dan Senin (1/3) ada 1.389 kasus.

Plt Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Klaten, Joko Purwanto mengatakan dari jumlah kasus meninggal selama ini 92 persen dengan komorbid. Untuk mengantisipasi risiko, langkah terbaik adalah mengurangi aktifitas di luar rumah.

"Jadi langkah antisipasi terbaik stand by di rumah. Tidak hanya yang punya komorbid tetapi yang sehat juga lebih baik di rumah jika tidak kepepet," ungkap Joko kepada detikJateng.

Kasus aktif yang terus menurun, kata Joko, akan menjadi bahan kajian di satgas. Termasuk untuk menentukan kebijakan sesuai instruksi Mendagri.

"Ya kasus aktif terus turun, nanti kita kaji terus. Semua disesuaikan dengan Instruksi Mendagri," imbuh Joko.




(ahr/ahr)


Hide Ads