Ternyata! Dalam Setahun Kita Peringati 4 Kali Tahun Baru, Semuanya Libur

Ternyata! Dalam Setahun Kita Peringati 4 Kali Tahun Baru, Semuanya Libur

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 04 Mar 2022 09:50 WIB
Ilustrasi Kalender
Foto: Ilustrasi Kalender (Mindra/detikcom)
Solo - Mungkin selama ini kita kurang perhatian bahwa dalam satu putaran waktu setahun, kita memperingati empat awal tahun atau tahun baru berbagai hitungan penanggalan. Semuanya ditetapkan sebagai hari libur. Apa saja itu? Tahun 2022 ini jatuhnya kapan saja?

Karena kita mengikuti standar perhitungan internasional yang menetapkan tahun masehi sebagai dasar perhitungan maka tentu saja tahun baru yang pertama kali kita peringati di tahun 2022 ini adalah tahun baru masehi. Tahun masehi adalah tahun yang dimulai penghitungannya berdasarkan kelahiran Isa Almasih.

Tahun baru masehi dimulai pada 1 Januari. Selanjutnya dalam tahun tersebut dibagi dalam 12 bulan. Setiap bulannya terdapat 28 hingga 31 hari. Khusus bulan Februari, rata-rata terdapat 28 hari kecuali pada tahun kabisat terdapat 29 hari. Tahun masehi berdasarkan perhitungan peredaran bumi mengelilingi matahari.

Tahun bari kedua yang kita peringati tahun 2022 ini adalah tahun baru Imlek yang jatuh pada 1 Februari lalu. Tahun ini usia penanggalan Imlek telah mencapai 2573. Tahun baru Imlek ini dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa.

Penanggalan kuno ini mulai diterapkan resmi di China sejak Dinasti Qin. Terdapat 12 bulan dalam setahun tahun, tetapi setiap 2 atau 3 tahun sekali terdapat bulan ganda.

Tahun baru Saka juga kita peringati. Bagi umat Hindu, tahun baru Saka disambut dengan Hari Raya Nyepi. Pada hari pertama tahun baru tersebut, umat Hindu melakukan empat pantangan yakni amati karya (berdiam), amati geni (tidak menyalakan perapian termasuk lampu, amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang). Hari itu digunakan untuk melakukan instrospeksi.

Penanggalan Saka dimulai sejak tahun 78 Masehi sebagai bagian dari awal masuknya peradaban Hindu di Nusantara. Tahun ini terdiri dari 12 bulan yang dihitung berdasarkan peredaran bumi dan bulan (luni-solar). Tahun ini perhitungan Saka telah memasuki tahun ke-1944, yang kita peringati pada 3 Maret kemarin.

Tahun baru lainnya adalah tahun Hijriah. Awal tahun hijriah pada tahun ini akan kita peringati nanti pada tanggal 1 bulam Muharram (bulan pertama) yang bertepatan pada 30 Juli mendatang.

Tahun ini juga terdiri dari 12 bulan yang dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi. Sesuai namanya, permulaan tahun Hijriyah dimulai sejak perpindahan (hijrah) Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M. Pada tahun ke-2022 Masehi ini, tahun Hijriyah telah mencapai hitungan ke-1444.

Permulaan tahun dari keempat macam kalender tersebut semuanya diperingati di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Jadi, saat ini kita masih punya 'jatah' satu hari libur tahun baru lagi, yakni tahun baru Hijriyah pada 30 Juli mendatang.


(mbr/sip)


Hide Ads