Makam Tua Mbah Budo nan Misterius di Klaten, Tak Dikenal Tapi Diziarahi

Makam Tua Mbah Budo nan Misterius di Klaten, Tak Dikenal Tapi Diziarahi

Achmad Syauqi - detikJateng
Senin, 28 Feb 2022 21:08 WIB
Sebuah makam di Jalan Dr Soetomo, Karanganom, Klaten Utara, Klaten, Jumat (26/3/2021).
Sebuah makam di Jalan Dr Soetomo, Karanganom, Klaten Utara, Klaten Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten -

Makam tua yang berada di tepi Jalan dr Sutomo, Kabupaten Klaten, menyimpan sebuah misteri. Warga sekitar tidak mengetahui dengan pasti siapa yang dimakamkan di tempat itu. Namun, ada saja warga yang berziarah ke makam tersebut.

Makam itu berada di dalam bangunan kecil yang biasa disebut cungkup. Tidak ada makam lain di sekitarnya. Di sekitar lokasi tidak ada penanda yang bisa menjelaskan siapa yang dimakamkan di tempat itu.

Salah satu warga, Parjono, sehari-harinya merawat makam itu. Dia sendiri juga tidak mengetahui sejarah makam tua itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bapak saya yang merawat makam ini saja tidak tahu cerita siapa dan bagaimana yang di makam itu. Cuma dikenal sebagai makam Mbah Budo. Mbah Budo BAT terkenalnya, sebab (makamnya) dekat kantor BAT," kata Parjono (60) saat ditemui beberapa waktu lalu.

Dulunya, makam itu dirawat oleh ayahnya. Setelah ayahnya meninggal, Parjono melanjutkan sebagai perawat makam tua itu.

ADVERTISEMENT

"Saya hanya dipesan untuk merawat makam Mbah Budo. Siapa dan dari mana asal Mbah Budo tidak ada yang tahu, yang jelas ini tokoh, seorang laki-laki," ungkap Parjono.

Meski tidak ada yang tahu pasti, warga tetap merawat makam tua itu. Sekitar 1970, warga bergotong royong membangun cungkup untuk makam itu. Pada 2003 silam, warga juga memasang nisan.

Di saat-saat tertentu, warga dari Klaten maupun sekitar Klaten mendatangi makam itu untuk berziarah.

"Kalau datang ke lokasi, peziarah datang ke rumah saya pinjam kunci, nanti setelah ziarah dikembalikan ke rumah," terangnya.

Parjono bahkan pernah menemukan sesajen yang dibawa oleh peziarah dan ditinggalkan di makam itu. Sesajen itu berupa ingkung atau ayam utuh yang dimasak.

"Dua kali ada makanan dan ayam ingkung di lokasi, mungkin yang ziarah yang meletakkan," kata dia.

Berdasar pantauan detikJateng, makam tunggal dengan cungkup itu terletak persis di tepi jalan Dr Soetomo yang ramai kendaraan. Jarak makam itu dengan jalan protokol hanya sekitar 300 meter. Sedangkan dari jalan lingkar selatan, jaraknya hanya 50 meter.

Bangunan cungkup bercat putih berukuran sekitar 3x3 meter itu mepet dengan badan jalan. Di atas cungkup ada saluran air cukup besar, tapi alirannya dibelokkan ke utara makam.

Di timur makam ada pohon beringin besar dan batu prasasti tentang gugurnya pejuang kemerdekaan. Di dalam cungkup itu hanya ada satu makam bertuliskan Ki Budo.

Sementara itu, mantan Kades Karanganom, Harjanto, mengaku tidak tahu pasti sejarah makam itu. Pemerintah desa selama ini hanya tahu julukan makam itu, yakni makam Mbah Budo.

"Pemerintah desa tahunya itu makam Mbah Budo, ceritanya orang keraton. Hanya itu saja yang diketahui," ucap Harjanto saat dihubungi.




(ahr/dil)


Hide Ads