.webp)
Pemerintah Kabupaten Boyolali membagikan paket sembako untuk ratusan keluarga yang menjalani isolasi mandiri selama Januari-Februari tahun ini. Hanya warga miskin yang menjalani isolasi yang memperoleh bantuan ini.
"Dalam dua bulan ini kami (Pemkab Boyolali) telah menyalurkan bantuan kepada 731 KK dari gakin (keluarga miskin) yang menjalani isoman (karena terpapar COVID-19)," kata Kepala Dinas Sosial Boyolali, Ahmad Gojali, kepada wartawan, Senin (28/2/2022).
Dijelaskan Gojali, anggaran untuk bantuan sembako sebagai jaminan hidup (jadup) ini diambilkan dari belanja tak terduga (BTT). Pihaknya mengajukan ke Badan Keuangan Daerah (BKD) Boyolali untuk pencairannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anggaran dari bantuan jadup ini berasal dari BTT. Tidak ditentukan besaran nominalnya. Jadi ketika dibutuhkan, kita minta ke BKD untuk pencairan anggarannya," terangnya.
Setiap keluarga akan menerima satu paket bantuan dengan asumsi 4 anggota keluarga. Tiap paket bantuan itu berisi sembako senilai Rp 200 ribu. Jumlah tersebut dinilai bisa mencukupi untuk waktu isoman selama 10-14 hari.
"Biasanya satu paket jadup berisi beras 10 kilogram (Kg), minyak goreng 1 liter, kecap, mie instan, dan biskuit," kata dia.
Namun, untuk saat ini terpaksa minyak goreng absen dalam pembagian paket sembako itu. Gojali beralasan pihaknya kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng.
"Untuk paket saat ini karena minyak goreng sulit diganti gula pasir," kata Gojali menjelaskan.
Per Senin (28/2) hari ini, jumlah positif aktif COVID-19 di Boyolali dan menjalani isolasi mandiri mencapai 1.876 orang. Hanya saja tidak semuanya memperoleh bantuan sembako itu.
Menurutnya, bantuan itu hanya diberikan kepada warga miskin dan rentan miskin yang menjalani isolasi mandiri.
(ahr/dil)
