.webp)
Banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tak hanya merusak puluhan rumah di bantaran sungai. Jembatan utama penghubung Tegal-Banyumas di Jalan Lingkar Bumiayu pun turut rusak dihantam derasnya air bah.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Brebes, Ridho Khaeron mengatakan, beberapa bagian jembatan di jalan nasional itu mengalami kerusakan akibat banjir.
"Jembatan Sungai Keruh yang rusak berada di ruas Jalan Lingkar Bumiayu, statusnya masuk jalan nasional. Akibat banjir kemarin oprit jembatan sebelah selatan rusak, turap pasangan batu hancur ketabrak arus, termasuk sheetpile baja yang melindungi lokasi abutment dan oprit ikut tercabut," papar Ridho usai meninjau lokasi jembatan, Minggu (27/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walhasil, saat ini hanya satu lajur jembatan itu yang bisa dilalui kendaraan. Adapun satu lajur jembatan yang rusak itu ditutup sementara karena harus segera diperbaiki. Arus lalu lintas pun cukup tersendat.
"Hasil koordinasi dengan PPK dan satker segera akan diupayakan penanganan pengembalian kondisi secepatnya," kata Ridho di lokasi.
 Kondisi jembatan Kali Keruh di Bumiayu yang rusak setelah diterjang banjir bandang. Foto: Imam Suripto/detikJateng. |
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang terjadi di wilayah selatan Kabupaten Brebes, pada Sabtu (26/2) sore itu menyebabkan puluhan rumah warga mengalami kerusakan.
Kepala BPBD Brebes Nuhsy Mansur menerangkan, banjir itu terjadi karena hujan deras di Bumiayu dan sekitarnya yang berlangsung selama beberapa jam. Akibatnya, dua sungai besar di Brebes, yaitu Sungai Erang dan Sungai Keruh, meluap dan terjadi banjir bandang.
Banjir bandang itu menyapu rumah-rumah warga di bantaran dua sungai tersebut. Rumah-rumah yang terkena banjir itu berada di wilayah Kecamatan Bumiayu, tepatnya di Desa Dukuhturi, Desa Kalierang, dan di Dukuh Sawangan, Desa Bumiayu.
"Kerusakan akibat banjir kemarin sore ada 70 rumah. Dari jumlah itu, 10 rumah di antaranya hilang karena hanyut terbawa arus. Untuk (rumah) yang lainnya ada yang fondasinya sudah menggantung dan rusak pada bagian lainnya," kata Nuhsy Mansur, Minggu (27/2).
Nuhsy mengatakan, para pemilik rumah di bantaran sungai yang rusak itu telah diungsikan. Mereka ada yang menempati SDIT Al-Ambari di Desa Dukuhturi, Bumiayu. Sebagian warga lainnya menumpang di rumah kerabat mereka. BPBD bersama TNI, Polri, PMI dan relawan telah mendirikan dapur umum di SDIT Al-Ambari.
(dil/rih)
