.webp)
Keberadaan makam di Kota Solo ini tidak seperti umumnya. Lokasinya di pinggir jalan yang dekat permukiman, tepatnya di pinggir jalan kampung Teposanan, Kelurahan Sriwedari, Solo.
Makam yang terletak di Jalan Abiyoso, Kampung Teposan, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan itu tampak hanya dibatasi besi di kiri dan kanannya. Sedangkan di pusaranya dihiasi ubin bercorak merah.
Tak ada nama yang tertulis di atas makam ini, tapi masih tersisa bunga tabur yang tampak belum sepenuhnya layu. Sedangkan di sekeliling pusara hanya ada ubin warna abu-abu yang berbatasan langsung dengan badan jalan kampung yang lebarnya hanya sekitar 3 meter itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisi barat makam ini berbatasan langsung dengan pagar Gelanggang Olahraga (GOR) Sritex.
Salah seorang warga yang sempat tinggal di Kampung Teposan pada tahun 1969 hingga 1982, Sutiman Sastro Sarwono (76), bercerita makam itu disebut makam Mbah Precet. Dulunya kompleks lokasi makam itu merupakan pemakaman umum.
"Bentuknya masih makam semua, SD Impress itu kuburan umum, yang beda ya satu thok, (makamnya) Mbah Precet letaknya di luar makam di jalan," kata Sutiman beberapa waktu lalu.
"Sejak menempati itu, sekitar tahun 70-an sudah ada di situ lama sekali, tahu-tahu sudah dimakamkan di situ," sambungnya.
 Bicara soal makam yang terletak di lokasi tak biasa, ternyata ada juga di Kota Solo. Tepatnya di pinggir jalan kampung Teposanan, Kelurahan Sriwedari, Solo. Foto: Kartika Bagus |
Dari cerita yang didengar Sutiman, Mbah Precet merupakan bromocorah atau penjahat. Namun, sosoknya dikenal bak Robin Hood yang nekat mencuri demi menolong warga sekitar yang kekurangan.
"Jadi dia itu pelaku pencurian (maling) ke kompeni zaman dulu," terangnya.
Sementara itu, Ketua RT 02/RW 002 Kampung Teposanan Kardi (46) mengatakan pada masa itu daerahnya belum padat penduduk.
"Waktu itu daerah tersebut belum seperti sekarang yang padat penduduk. Kemudian pada tahun 1980, makam-makam tersebut dipindahkan semua (kecuali makam yang ada di pinggir jalan saat ini)," ujar Kardi.
Kardi mengungkap lokasi yang saat ini menjadi Puskesmas Pembantu Sriwedari sampai SDN Sriwedari merupakan bekas pemakaman. Makam-makam di area pemakaman itulah yang kemudian dipindahkan pada sekitar tahun 1980-an.
(rih/dil)
