Selain mudah diingat, terkadang ada alasan lain memilih nomor cantik pada nomor polisi (nopol) kendaraan. Seperti keluarga pemilik Sate Kambing Pak Manto di Solo, mereka memilih nopol yang sesuai dengan tempat usaha mereka.
Mobil Mitsubishi Pajero Sport milik keluarga almarhum Pak Manto itu memiliki nopol AD 54 TE. Nomor ini unik karena empat huruf dan angka terakhir bisa dibaca 'SATE'.
Putri almarhum Pak Manto, Desi Paulina, mengatakan mobil itu dibeli dari dealer tahun 2018 lalu. Mobil tersebut dibeli atas nama ibunya, Widiastuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak pertama sudah pakai pelat nomor itu (AD 54 TE)," kata Desi saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/2/2022).
Awalnya, dia tidak berpikir untuk memberi nomor cantik. Namun saat membeli mobil, pihak dealer menawarkan bantuan jika menginginkan nomor cantik.
"Dulu ditawari bisa memilih nomor. Pilih nomor itu karena unik aja, dan relate dengan keluarga saya," ujar dia.
Dia mengaku menghabiskan uang Rp 15 jutaan untuk mengurus administrasi nopol tersebut. Namun menurutnya prosesnya sangat mudah karena dibantu dealer.
"Cuma bayar saja, kemudian dibantu dealer. Tahu-tahu selesai," ujarnya.
Sementara terkait pajak tahunan, biayanya normal. Namun untuk lima tahunan, biaya pajaknya lebih besar.
"Pajak tahunan sekitar Rp 7 juta. Kalau lima tahunan lebih besar pastinya, tapi saya belum tahu, habisnya kan masih 2023," kata Desi.
Warung Sate Kambing Pak Manto sendiri sudah berdiri sejak 1990 di Jalan Honggowongso, tak jauh dari warung yang dipakai saat ini. Berawal dari warung kecil, kini tempat usahanya semakin meluas.
Dengan menu andalan tengkleng rica-ricanya, Sate Kambing Pak Manto kini melakukan ekspansi bisnis hingga ke enam kota. Enam kota tersebut, yakni Solo, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang dan Jakarta.
(aku/sip)