Waspada Lur! Penipu Berkedok Order Makanan Incar Pedagang di Batang

Waspada Lur! Penipu Berkedok Order Makanan Incar Pedagang di Batang

Robby Bernardi - detikJateng
Jumat, 25 Feb 2022 13:51 WIB
ilustrasi smartphone
Ilustrasi. (Foto: Unspslah)
Batang -

Aksi penipuan berkedok pesanan fiktif ramai jadi pembahasan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Pelaku mengincar pelaku UMKM terutama kuliner dengan melakukan orderan berujung meminta pulsa.

Aksi penipuan ini terjadi di salah satu warung ayam goreng dan ayam bakar 'Dapoer Bu Masturoh' yang berada di tepi Jalan Raya Pantura, Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Kamis siang (24/02). Peristiwa tersebut viral, setelah pemilik warung memposting di Instagram @batanginfo.id.

Dalam postingannya, korban mengunggah bukti percakapan pesanan pelaku melalui WhatsApp, termasuk bukti transfer, yang disadari pemilik warungnya merupakan bukti transfer palsu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat dalam bukti percakapan percakapan tersebut, pelaku mengaku bernama Ryan dari Koramil Tulis. Kepada korban, pelaku memesan nasi kotak sebanyak 50, dengan harga Rp 30 ribu per kotak.

"Itu kemarin siang (Kamis, 22/02). Ada orang mengaku bernama Ryan mau pesan nasi boks 50 buah dengan satu boks senilai Rp 30 ribu," kata pemilik warung, Achmad Mudhakir (29) ditemui detikJateng, Jumat (25/02/2022).

ADVERTISEMENT

Pesanan 50 box nasi itu, lanjut Achmad, sedianya untuk Jumat sore ini. "Yang pesan, sempat tanya harga dan saya hitungkan total Rp 1,5 juta," imbuh Achmad Mudhakir.

Sebelumnya, ia sempat curiga, mengingat setelah dilakukan kroscek ke kantor yang dituju, tidak ada nama yang bersangkutan.

"Karena pesanan malamnya untuk sore nanti, kan agak santai, kita lakukan kroscek ke sana kemari. Termasuk nomor milik pemesan, melalui sebuah aplikasi. Dalam aplikasi itu, hasilnya kok banyak yang memberi nama nomor tersebut dengan nama penipu. Ya jelas duduk perkaranya," papar Achmad.

Setelah ia kroscek menggunakan aplikasi android penelusur kontak, ditemukan nomor yang sama dengan penamaan 'penipu'. Dirinya akhirnya tidak menganggap serius pesanan nasi 50 kotak tersebut.

"Yang mengaku Ryan ini, kemudian meminta nomor rekening. Tidak lama, dikirimi struk bukti transfer Rp 1,5 juta," katanya.

Tangkapan layar viral di medsos.Tangkapan layar viral di medsos. Foto: Tangkapan layar viral di medsos.

Tidak kalah cermatnya, Achmad Mudhakir kemudian melakukan pengecekan rekening dengan layanan m-banking.

"Sudah beberapa jam kemudian saya cek, tidak ada uang masuk. Saya pastikan ini jelas penipuan, yang nantinya seperti dalam berita-berita yang ada, sebelum diantar orderan, biasanya mereka minta ditransfer pulsa," imbuh Achmad Mudhakir.

Ia sendiri mengaku hingga Jumat siang ini, belum menanggapi pesanan fiktif tersebut. "Jelas penipuan, dihubungi lagi juga tidak bisa karena kita sudah mengetahui lebih awal," ucapnya.

Ia sendiri teringat dengan sejumlah pemberitaan terkiat pesanan fiktif bagi pelaku UMKM. Biasanya, menurut Achmad, penipu akan meminta ditransfer pulsa ke nomor tertentu, sebelum orderan makanan tersebut diantar.

"Ya warung saya ini kan bukanya setiap sore sampai malam. Jadi punya banyak waktu untuk melakukan kroscek terlebih dahulu," kata Achmad.

Ia berharap, agar para pegiat kuliner untuk senantiasa berhati-hati terkait orderan fiktif yang ujung-ujungnya, meminta transfer pulsa sebelum makanan diantar. Ia sendiri mengaku belum melaporkan aksi tersebut, mengingat dirinya belum sempat menjadi korban penipuan secara materiil.

Dimintai konfirmasi, Danramil Tulis, Kapten Rasmono menegaskan tidak ada anggotanya yang bernama Ryan. Dirinya berpesan kepada masyarakat untuk waspada dengan modus-modus penipuan serupa.

"Anggota kami tidak ada yang bernama Ryan, dan kami tidak ada acara pada Jumat sore nanti. Itu jelas penipuan. Kami berharap pegiat kuliner untuk senantiasa berhati-hati," jelasnya.




(aku/ahr)


Hide Ads