Dinas Pendidikan Pemkab Klaten menyusul BPBD menutup pelayanan untuk masyarakat pada Jumat (25/2) besok. Penutupan dilakukan setelah seorang stafnya terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 usai menghadiri hajatan pernikahan.
"Jadi awalnya staf tersebut menghadiri acara hajatan pernikahan lalu tidak enak badan. Kemudian di-swab Sabtu pekan lalu, hasilnya positif," jelas Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Yunanta, saat dihubungi detikJateng, Kamis (24/2/2022).
Yunanta mengatakan staf tersebut menjalani isolasi mandiri sejak Senin (21/2) dan tidak masuk kantor. Meskipun tidak ada kontak, kantor ditutup untuk langkah antisipasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penutupan pelayanan masyarakat itu untuk antisipasi saja. Meski sejak hari Senin yang bersangkutan sudah tidak masuk kantor," terang Yunanta.
Meskipun pelayanan masyarakat ditutup, ungkap Yunanta, kegiatan kantor secara administratif tetap tidak libur. Staf tetap masuk menjalankan tugas kedinasan.
"Semua staf tetap masuk menjalankan tugas kedinasan dan administratif. Yang ditutup hanya pelayanan dengan orang luar, agar tidak terjadi penyebaran," lanjut Yunanta.
Kebijakan itu, kata Yunanta, sudah dilaporkan ke Sekda. Tracing di kantornya tidak dilakukan.
"Tracing di kantor tidak dilakukan karena semua staf sehat. Selain itu yang positif sudah tidak kontak sejak pekan lalu," papar Yunanta.
Berkaitan dengan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang dihentikan di semua tingkatan, sambung Yunanta, akan segera dievaluasi. Evaluasi akan dilakukan pada Senin atau Selasa pekan depan.
"Mungkin Senin atau Selasa depan kita zoom meeting dengan Korwil dan kepala sekolah untuk evaluasi. Jika memang kasus COVID melandai, PTM akan diberlakukan lagi,'' sebut Yunanta.
Langkah penghentian PTM, kata Yunanta, semata-mata demi kehati-hatian. Meskipun selama ini sektor pendidikan jauh lebih siap menghadapi COVID.
"Selama ini sekolah sebenarnya jauh lebih siap dibanding sektor lain. Tapi karena yang lain tidak siap, akhirnya sekolah juga kena imbasnya," imbuh Yunanta.
Sebelumnya diberitakan, pelayanan di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten ditutup dua hari gegara kasus virus Corona.
"Awalnya ada beberapa pegawai mengalami gejala batuk dan pilek. Semakin hari jumlahnya bertambah banyak," jelas Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Klaten, Sri Winoto saat dihubungi detikJateng, Kamis (24/2) pagi.
Winoto menyebut sebelum diputuskan lockdown, banyak pegawainya yang bergejala batuk. Pihaknya lalu melakukan swab antigen pada Rabu (23/2) kemarin.
"Rabu (23/2) kemarin dilakukan swab antigen bersama. Hasilnya ternyata ada tujuh orang di BPBD dinyatakan positif COVID-19," lanjut Winoto.
(sip/sip)