Bupati Kudus HM Hartopo menyebut banyak warganya yang positif Corona atau COVID-19 malah berkeliaran keluar rumah atau tempat isoman. Kondisi itu terpantau lewat aplikasi PeduliLindungi.
"Maka harapan kami sekarang, ini banyak masyarakat yang berkeliaran walaupun sudah divonis positif, ini kami mengimbau kepada semua masyarakat, kalau sudah divonis positif jangan berkeliaran, jangan pergi ke mana-mana gitu," kata Hartopo kepada wartawan di Desa Cranggang, Kecamatan Dawe, Kudus, Kamis (24/2/2022).
Hartopo mengimbau agar warga yang tengah menjalani isolasi mandiri agar tidak berkeliaran terlebih dahulu. Mereka diminta agar menunggu hasil tes negatif COVID-19 baru kembali beraktivitas seperti biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk isolasi dulu di rumah, 5 hari dites kembali, kalau memang sudah negatif dipersilakan untuk aktivitas seperti biasa," ujar dia.
Dia menjelaskan temuan itu berawal dari laporan di tempat-tempat kerumunan. Misalnya, kata dia, seperti pusat perbelanjaan ada pengunjung diketahui berdasarkan aplikasi PeduliLindungi ternyata terkonfirmasi positif COVID-19. Diketahui bersangkutan malahan berjalan-jalan.
"Tentunya banyak ini terdeteksi ini ketika masuk ke supermarket, jadi sudah ada input terkait terdeteksi tapi di PeduliLindungi dia pergi ke mana-mana, itu terdeteksi orang ini nama ini terdeteksi positif isolasi mandiri kok masih di sini ketika ada di aplikasi PeduliLindungi ini," ujar Hartopo.
"Itu menjadi permasalahan ini terpantau dari pusat, ada banyak," kata Hartopo menjawab pertanyaan apakah jumlahnya mencapai ratusan.
Hartopo pun meminta Dinas Kesehatan Kudus untuk memantau warganya yang tengah menjalani isolasi mandiri. Dia juga meminta kepada pihak pemerintah desa mengawasi warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Pengawasan kita punya tim di dinas masing-masing, nanti mereka mobile sehari-hari terutama di satgasnya. Dan ini harapan kami kepala desa untuk melibatkan RT/RW untuk memantau, warga sudah positif tentunya diawasi dan isolasi mandiri, jangan sampai berkeliaran ini yang paling," ungkap Hartopo.
Apalagi kata dia, isolasi terpusat yang disediakan oleh pemerintah daerah masih kosong. Warga memilih menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Isolasi terpusat masih kosong, yang ada di eks AKBID masih ada, kalau ini pun sudah positif masih berkeliaran, saya arahkan ke isolasi terpusat, nanti tidak boleh isolasi mandiri," ungkapnya.
Hartopo menambahkan kondisi Kudus masuk di PPKM Level 3. Hal ini pun menjadi evaluasi pemerintah daerah untuk menekan penyebaran virus Corona di Kudus.
"Memang Kudus sekarang PPKM Level 3 lagi, ada beberapa yang masih tapi kebanyakan level 3. Dengan seperti ini, peningkatan level ini adanya pembatasan yang tentunya kita tingkatkan, seperti PeduliLindungi kita perketat, terus testing tracking kita harus perbanyak," tambah Hartopo.
Mengutip dari corona.kudus per Kamis (24/2) pukul 12.02 WIB, ada penambahan kasus baru sebanyak 126 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Terdiri dari 26 orang dirawat di rumah sakit dan 100 orang menjalani isolasi.
Adapun total konfirmasi aktif Corona saat ini ada 530 kasus. Dengan rincian 86 orang dirawat di rumah sakit dan 444 orang menjalani isolasi.
(rih/aku)