Warga Sukoharjo kembali mengeluhkan bau menyengat limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM). Terlebih, sejak beberapa hari yang lalu pipa pembuangan limbah diketahui patah sehingga bau menyengat makin mengganggu warga.
Kepala Dusun (Kadus) Gupit, Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Rusman, menyampaikan bau busuk limbah PT RUM sebenarnya tidak hanya kali ini saja dirasakan warga.
"Dari dulu warga itu sudah terganggu dengan bau busuk limbah dari PT RUM. Dan sejak beberapa hari lalu pipa pembuangan juga patah, jadi terganggu terus" kata Rusman saat dihubungi detikJateng, Rabu (23/2/2022).
Rusman menambahkan, kerusakan pipa pembuangan limbah PT RUM juga sudah didatangi oleh DPR RI tetapi belum ada tindakan.
"Sudah sejak berdirinya (pabrik) selalu bikin bau, masyarakatnya terganggu terus. Tiap mengeluarkan limbah pasti berbau begitu. Patah yang kemarin, itu juga sudah diperiksa dari DPR RI juga," paparnya.
Bau busuk yang menyengat, kata Rusman, tidak hanya dirasakan oleh warga sekitar pabrik saja. Tetapi, masyarakat Wonogiri juga merasakan dampak bau limbah dari PT RUM.
"Bau busuk itu tidak hanya dirasakan oleh satu desa atau kecamatan saja, tapi sudah sampai ke kabupaten lain seperti di Wonogiri. Kemana angin berembus bau limbah itu akan terbawa," urainya.
Rusman pun mengaku hanya bisa menenangkan warganya jika ada yang protes atau mengeluhkan bau busuk limbah. Pasalnya, meski sudah diprotes dan bahkan dilakukan aksi besar-besaran beberapa tahun silam, tetap tidak ada perubahan yang terjadi.
"Saya selaku Kadus hanya bisa menenteramkan warga saya, tidak bisa berbuat apalagi. Sudah demo tapi belum ada penanganan, bau udara. Bolehlah beroperasi tapi jangan sampai mengganggu masyarakat," pungkas Rusman.
(aku/rih)