Siang itu Supriyadi bekerja di garasi truk yang berada di Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kudus. Dia sibuk memanasi mesin sebuah truk tronton berwarna hijau muda.
Beberapa spanduk yang terbuat dari kain dengan tulisan cat semprot masih terpasang di kendaraannya. Truk tronton itu digunakannya untuk ikut aksi demo sopir menolak razia truk ODOL.
Pria yang sudah seperempat abad bekerja sebagai pengemudi truk itu beberapa kali turun dari truknya dan berjalan hilir mudik di garasi. Jalannya terlihat pincang. Supriyadi merupakan seorang difabel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia harus kehilangan kaki kanannya dalam sebuah kecelakaan, 9 tahun silam. Kaki yang diamputasi itu harus diganti dengan kaki prostetik atau kaki palsu berwarna hitam.
"Tahun 2013 itu saya mengalami kecelakaan di Jatisari waktu bekerja di jalan, terus diamputasi seperti ini, alhamdulillah masih diberikan kesehatan seperti ini," ujar dia ditemui di lokasi, Rabu (23/2/2022).
Meski menggunakan kaki palsu, dia masih tetap mahir menyetir. Dia bahkan masih biasa menyetir truk mengangkut muatan hingga ke Kalimantan. Bukan hanya truk kecil biasa, melainkan truk tronton.
Biasanya, dia mengangkut berbagai macam barang, seperti mesin, logistik, bahan makanan hingga sapi. Perjalanan menuju Kalimantan hingga kembali lagi ke Kudus biasanya ditempuh dalam sepekan.
Dalam perjalanannya dia hanya ditemani oleh seorang kenek.
Tentunya, keterbatasan tubuhnya membuat dia tidak bisa menyetir seperti orang biasa. Dia harus menggunakan teknik tertentu untuk bisa mengendalikan truk ukuran besar itu tanpa kendala.
"Alhamdulillah bisa, sebisa mungkin, yang penting bisa kerja. Alhamdulillah ya ada kendala tapi tidak seberapa," terangnya.
Kemahirannya mengemudi membuatnya masih tetap bisa memperoleh SIM hingga saat ini.
Salah satu kuncinya, lanjut Supriyadi, orang yang memiliki keterbatasan fisik tidak boleh menyerah. Dia juga meminta kepada sopir lainnya agar selalu berhati-hati saat berkendaraan di jalan.
"Kasih motivasi saya gini, nyata kerja seperti ini. Harapannya pesan berhati di jalan, kalau keadaan mengantuk atau apa mending tidur, saya sudah jadi seperti ini, teman-teman jangan kayak seperti ini," ungkap dia.
(ahr/rih)