Survei Litbang Kompas terhadap elektabilitas partai menunjukkan hasil mengejutkan. Elektabilitas Partai Demokrat naik dua kali lipat dan berada di posisi ketiga.
Pengamat politik UGM Wawan Masudi menduga kenaikan elektabilitas Partai Demokrat sejauh ini karena adanya kerja politik yang bersifat diam.
"Itu memang harus dilihat secara lebih detail ya kok tiba-tiba (Partai) Demokrat naiknya cukup drastis ya sampai dua kali lipat. Tapi dugaan saya ini memang ada semacam kerja politik yang bersifat diam yang dilakukan oleh para fungsionaris dan para aktivis partai yang ada di bawah yang kemudian membuat posisi demokrat bisa lebih naik," kata Wawan saat dihubungi wartawan, Rabu (23/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Wawan belum bisa menerka-nerka lebih lanjut apa yang dilakukan oleh fungsionaris partai yang membuat elektabilitas partai melonjak drastis.
"Cuma ini isunya apa dan lain sebagainya ini yang saya kira survei sendiri tidak bisa memotretkan, survei sendiri hanya melihat oh ini tiba-tiba naik begitu saja tetapi penyebab naiknya apa kelihatannya kan belum cukup terekam," jelasnya.
"Tapi dugaan saya ini pasti ada strategi dan gerakan politik yang tidak tercover, tidak ramai-ramai yang ada di bawah yang dilakukan oleh fungsionalis dan para politisi partainya cuma apa nah ini yang terus terang saya belum tahu. Harus melihat lebih detail," sambungnya.
Dikatakan Wawan, untuk menaikkan elektabilitas tak perlu dengan cara gaduh. Ia juga menyinggung strategi politik dengan pemasangan baliho. Menurutnya, masyarakat akan bosan jika disuguhi dengan baliho. Justru strategi kampanye yang lebih bersifat personal akan lebih efektif digunakan saat ini.
"Oiya betul, masyarakat sekarang jangan-jangan malah bosen kalau lihat baliho tiap hari. Tapi model-model kampanye dan sosialisasi politik yang bersifat lebih personal ya lewat media sosial ini yang saya kira akan lebih efektif ya," pungkasnya.
Sebelumnya, survei Litbang Kompas digelar pada 17-30 Januari 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Responden ditanya melalui wawancara tatap muka. Menggunakan metode tersebut, tingkat kepercayaan survei ini 95% dengan margin of error plus-minus 2,8%.
Hasilnya sebagai berikut:
- PDIP 22,8%
- Gerindra 13,9%
- Demokrat 10,7%
- Golkar 8,6%
- PKS 6,8%
- PKB 5,5%
- NasDem 3,5%
- PPP 2,8%
- PAN 2,5%
- Perindo 2,5%
- PSI 0,9%
- Hanura 0,6%
- PBB 0,6%
- Garuda 0,4%
- Lainnya 0,3%
- Tidak tahu/rahasia 17,6%
(mbr/aku)