Tanah gerak terjadi di Desa Sawangan, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo. Akibatnya rumah warga dan sekolah rusak, serta lahan pertanian amblas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Bambang Trie mengatakan, tanah gerak di Desa Sawangan tahun ini membuat sejumlah rumah warga mengalami retak-retak. Selain itu, dua ruangan SD Negeri 2 Sawangan terpaksa harus dikosongkan.
"Ada 2 ruangan di SD Negeri 2 Sawangan tidak dapat difungsikan lagi. Karena selain retak-retak juga miring. Juga beberapa rumah warga retak-retak di bagian dinding," kata Bambang saat dihubungi detikJateng, Jumat (18/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa tanah gerak terjadi beberapa kali sejak awal tahun ini. Kemudian pada Rabu (16/2) kemarin dan terakhir masih terpantau terjadi hari ini.
Selain itu, akibat tanah gerak tersebut, jalan desa sepanjang 60 meter amblas. Untuk sementara jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.
"Akibat dari pergerakan tanah ini, ada jalan desa yang sementara tidak bisa dilewati karena ambles. Panjangnya sekitar 60 meter," terangnya.
![]() |
Tidak hanya itu, ia juga mencatat lahan pertanian warga amblas. Bahkan, di lahan pertanian tersebut muncul mata air baru. Ia mencatat ada 6 hektare lahan pertanian amblas sedalam 6 meter.
"Luasnya kurang lebih 6 hektare dan ambles 6 meter. Di lahan pertanian ini juga muncul mata air baru," jelasnya.
Menurutnya, tanah gerak di Desa Sawangan rutin terjadi setiap musim hujan. Namun, tahun ini dampak tanah gerak paling parah dibanding tahun sebelumnya.
"Kejadian pergerakan tanah sudah terjadi sejak 2005. Dan tahun ini mengalami cukup parah. Dampak pergerakan tanah ini kurang lebih 6 hektare sampai ada yang ambles setinggi 6 meter," paparnya.
Baca juga: Belasan Kelurahan di Kendal Terendam Banjir |
(rih/ahr)