Isu dan wacana pemekaran wilayah eks Keresidenan Surakarta menjadi Provinsi Solo Raya kembali mencuat. Bupati Klaten Sri Mulyani menanggapi positif wacana Provinsi Solo Raya tersebut.
"Wah nanti saya tidak jajan lumpia (makanan khas Semarang) tapi jajannya soto gading (soto di Solo). Nggaklah, biar itu para-para (pemimpin di atas) yang menentukan, intinya kita mana yang terbaik untuk masyarakat," kata Sri Mulyani kepada wartawan di kompleks kantor Pemkab Klaten, Kamis (17/2/2022).
Menurut Mulyani, Kabupaten Klaten akan mengikuti apapun kebijakan selama itu keputusan pemerintah. Dia meyakini apa yang diputuskan pemerintah itu yang terbaik untuk masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya yakin yang diputuskan pemerintah itu yang terbaik untuk masyarakat. Ya (jika jadi Provinsi Solo Raya) pasti akan berdampak positif juga untuk Klaten," sambung Mulyani.
Dampak positif tersebut, ungkap Mulyani, salah satunya di sektor ekonomi. Terutama untuk kemajuan roda perekonomian masyarakat.
"Yang berdampak positif juga untuk Klaten, terutama kemajuan roda perekonomian, dan pasti sudah dipikirkan. Tapi kan ini baru sebatas wacana," imbuh Mulyani.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial sebuah video yang menyebut soal rencana pemekaran Provinsi Jawa Utara atau Muria Raya tengah. Pemekaran Provinsi Jawa Utara itu disebut akan ber-ibu kota di Kudus.
Video viral di media sosial berdurasi 25 detik. Video tersebut diunggah di akun Instagram @seputarpurwodadi.
Pada video itu dijelaskan Provinsi Jawa Utara meliputi wilayah di eks Pati, meliputi Jepara, Kudus, Grobogan, Pati, Rembang, dan Blora. Dijelaskan pula ibu kota Provinsi Jawa Utara berada di Kudus.
Isu pemekaran wilayah bernama Provinsi Solo Raya juga ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Tidak sedikit yang memberikan dukungan, salah satunya Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Juliyatmono menyampaikan, sejatinya gagasan itu sudah pernah disampaikannya ke publik 20 tahun lalu.
"Itu bukan isu, saya sudah menyampaikan gagasan itu sudah lama banget sekitar 15-20 tahun yang lalu, waktu saya masih jadi anggota DPRD," terang Juliyatmono saat ditemui di kantornya, Kamis (17/2).
(rih/sip)