Pohon beringin di lokasi wisata Umbul Manten, Sidowayah, Polanharjo, Klaten, ambruk diterpa hujan deras. Beruntung tidak ada pengunjung saat beringin berusia ratusan tahun ini ambruk.
Pantauan detikJateng di lokasi, pohon yang ambruk berada di timur mata air utama. Pohon memiliki diameter sekitar 1,5 meter dan akar tunggang sudah tidak ada.
"Kejadiannya kemarin petang sekitar pukul 17.45 WIB saat hujan deras. Untungnya tidak ada pengunjung," ungkap Direktur Bumdes Sinergi, Desa Sidowayah, Hartoyo, kepada detikJateng di lokasi, Kamis (17/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diceritakan Hartoyo, kabar pohon beringin itu ambruk baru diketahui pukul 18.00 WIB. Saat ini pohon setinggi sekitar 15 meter itu sudah dibersihkan, tinggal menyisakan bagian tunggulnya saja.
"Angin dari timur, kita dapat kabar pukul 18.00 WIB. Karena akan ada tamu kita langsung eksekusi dibersihkan," lanjut Hartoyo.
Kejadian ambruknya pohon beringin itu, lanjut Hartoyo, sudah kali kedua. Tahun 2019 sudah pernah terjadi tetapi pohon yang tumbang lebih banyak.
"Ini kejadian yang kedua sejak 2019, kali ini cuma menimpa tempat ayunan. Tidak ada pengunjung saat kejadian," papar Hartoyo.
Pohon tersebut, kata Hartoyo, usianya sudah ratusan tahun dan sudah ada sejak para sesepuh desa. Rencananya pohon ini akan diberdirikan lagi.
"Usianya sudah ratusan tahun, sudah ada sejak dulu dan bukan tumbuhan baru. Nanti tidak akan dibuang tapi diberdirikan lagi, kalau kerugian ya paling Rp 2 juta," pungkas Hartoyo.
Pedagang di lokasi Umbul Manten, Sriyanto (52), mengatakan pohon-pohon beringin tua di umbul Manten sudah dua kali ambruk. Jumlah awalnya sekitar 15 pohon tapi terus ambruk tinggal menyisakan 7 batang.
"Tahun 2019 ambruk pada tanggal 12 Desember. Dulu awalnya sekitar 15 pohon tapi ambruk usia tua tinggal tujuh batang," ungkap Sriyanto kepada detikJateng di lokasi.
Saat ambruk 2019, imbuh Sriyanto, ada tiga pohon yang ambruk dan dua diantaranya ukuran besar Tapi bisa diberdirikan lagi.
"Ada yang diberdirikan lagi dan hidup tapi ada yang mati karena usianya ratusan tahun. Ini kita coba tanami pohon baru," jelas Sriyanto.
(aku/sip)