Rawat Arca Sejak Gadis, Alasan Ibu di Boyolali Ini Bikin Haru

Rawat Arca Sejak Gadis, Alasan Ibu di Boyolali Ini Bikin Haru

Ragil Ajiyanto - detikJateng
Rabu, 16 Feb 2022 01:26 WIB
Arca yang disimpan dan dirawat warga Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono.
Arca yang disimpan dan dirawat warga Desa Kuwiran, Banyudono. Foto: Ragil Ajiyanto/detikJateng
Boyolali -

Sebuah arca ditemukan oleh seorang gadis di Kabupaten Boyolali, sekitar 40 tahun lalu. Kini, gadis itu telah menjadi ibu dari empat anak. Namun, arca temuannya tetap disimpan dan dirawat di dalam rumahnya. Alasan perempuan itu merawat arca tersebut bikin haru.

Perempuan itu adalah Winanti (56) warga Dukuh Jajar, Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Sedangkan arca yang dirawatnya, menurut pegiat sejarah dari Boyolali, R. Surojo, diduga arca Gana.

Winanti mengatakan, arca itu dia temukan saat usianya masih belasan tahun. Arca itu semula terkubur di sekitar Sendang Pancuran, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu itu saya ke ke sendang, pas jalan, kaki saya menginjak benda keras," kata Winanti saat ditemui wartawan di rumahnya Selasa (15/2/2022).

Karena penasaran, Winarti kemudian menggali tanah berlumpur di dekat sendang itu. Ternyata benda keras yang diinjaknya adalah arca. Saat itu dia sempat kewalahan ketika mengeluarkan arca tersebut dari tanah.

ADVERTISEMENT

Namun, arca tersebut akhirnya dapat dia angkat dan langsung dia bersihkan. Setelah menyaksikan wujud arca hasil temuannya, Winarti pun senang dan langsung jatuh hati. Arca itu kemudian dia bawa pulang dan dirawat dengan sebaik-baiknya.

Bahkan, setelah Winarti menikah, arca itu turut diboyong ke rumah barunya di Desa Kuwiran. Arca tersebut di simpan di dalam rumah, diletakkan di atas meja di samping TV. Arca itu dibersihkan secara rutin.

"Saya merawat arca ini karena sayang dan menghargai peninggalan sejarah masa lalu, menghargai karya masa lalu. Kalau batu sekarang pahatannya lebih bagus, tapi tidak memiliki nilai sejarah," ujar Winarti saat ditanya tentang alasannya menyimpan dan merawat arca tersebut.

"Saya itu kasihan kalau arca ini sampai terpinggirkan. Makanya kalau kotor juga langsung saya bersihkan. Bisa dilihat, saat ini arcanya tidak ada lamat-lamat (sarang laba-laba)," imbuh Winarti.

Menurut pegiat sejarah dari Boyolali, R. Surojo, arca yang dirawat Winarti itu diduga arca Gana. Dia menyebut, arca semacam itu sering dijumpai di candi-candi di Jawa Tengah.

Surojo mengatakan, selain di kinara kinari dalam bentuk relief dinding, arca Gana biasanya juga berada di dekat patirtan atau sumber air untuk bersuci sebelum bersembahyang.

"Biasanya letaknya (Gana) tidak jauh dari patirtan itu," kata Surojo kepada wartawan.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads