Kasus COVID Tinggi, Pemkot Semarang Genjot Vaksinasi Booster

Kasus COVID Tinggi, Pemkot Semarang Genjot Vaksinasi Booster

Jihaan Khoirunnisaa - detikJateng
Senin, 14 Feb 2022 21:08 WIB
Pemkot Semarang
Foto: dok. Pemkot Semarang
Jakarta -

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) turun langsung untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kantor Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan. Dia berharap program percepatan vaksinasi ini dapat menekan penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron, khususnya di wilayah Kota Semarang.

"Hari ini grafiknya mencapai 487 kasus. Jadi masih tinggi kasusnya, kita mesti bareng-bareng menyikapinya. Untuk itu hari ini terus dilakukan percepatan vaksin, termasuk kita cek di Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan. Masih ada yang vaksin kedua karena kemarin masih sakit. Tetapi kebanyakan sudah masuk diproses vaksin ketiga atau booster," ujar Hendi dalam keterangan tertulis, Senin (14/2/2022).

Guna mencegah kenaikan kasus COVID-19, pihaknya akan memastikan ketersediaan vaksin booster. Sehingga warga Kota Semarang bisa segera mendapatkan suntikan vaksin secara gratis, dengan jarak minimal berjarak 6 bulan dari vaksin dosis kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Hendi menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, per 14 Februari 2022 cakupan vaksinasi di Kota Semarang sudah mencapai 124,27% untuk vaksin 1, 112,06% untuk vaksin dosis 2, serta vaksin dosis ke-3 atau booster mencapai 14,35%. Adapun untuk di kantor Kelurahan Wates, dinas kesehatan setempat telah menyiapkan tak kurang untuk warga sekitar.

Hendi menyebut kenaikan grafik kasus COVID-19 di Kota Semarang, harus diimbangi dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), serta kesediaan untuk mengikuti vaksinasi. Sebab menurutnya protokol kesehatan adalah kunci dalam menekan penyebaran COVID-19, selain lewat percepatan vaksinasi.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui tim Dinas Kesehatan juga berupaya meningkatkan edukasi kesehatan melalui Whatsapp Center, edukasi langsung dan melalui medsos, operasi yustisi oleh satgas wilayah dan kota, penambahan bed rumah sakit. Di samping itu juga meningkatkan sampel skrining, serta fokus penanganan khusus pada RT zona merah dan oranye.




(prf/ega)


Hide Ads