APILL Nyala Hijau dari 2 Arah, Simpang Empat Jogoloyo Demak Rawan Laka

APILL Nyala Hijau dari 2 Arah, Simpang Empat Jogoloyo Demak Rawan Laka

Mochamad Saifudin - detikJateng
Senin, 14 Feb 2022 18:06 WIB
Suasana lalu lintas di Simpang Empat Jogoloyo Demak, Senin (14/2/2022).
Suasana lalu lintas di Simpang Empat Jogoloyo Demak, Senin (14/2/2022). (Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng)
Demak -

Lampu bangjo atau alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Demak, Jawa Tengah menyala hijau bersamaan dari dua arah berlawanan. Kondisi ini dikeluhkan warga karena rawan kecelakaan.

Pantauan detikJateng di lokasi, lampu lalu lintas menyala hijau baik untuk kendaraan dari arah Demak Kota maupun sebaliknya. Lampu tanda boleh berjalan ini menyala selama kurang dari 30 detik. Pengendara nampak saling mendahului dan berpapasan dari dua arah berlawanan tersebut.

Selain itu pengendara bisa belok kiri, menyeberang ke kanan, maupun putar arah di simpang empat tersebut. Kondisi tersebut membuat lalu lintas pengendara roda dua dan empat menumpuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi jalan pantura juga lebih tinggi dibanding jalan lokal. Sehingga menjadi titik blind spot bagi pengendara motor yang mengantre di belakang mobil.

Salah satu pedagang kaki lima yang berjualan di dekat area tersebut, Bambang Adi Gunawan (26), mengatakan banyak pengendara yang jatuh akibat lampu bangjo yang menyala bersamaan tersebut. Ia menyebut, di lajur menuju arah Kudus banyak mobil ambil belok kanan berbenturan dengan pengendara motor di belakangnya yang hendak melaju lurus.

ADVERTISEMENT

"Aslinya berbahaya, Mas. Soalnya sering kecelakaan. Hampir setiap hari," jelas Bambang ditemui detikJateng di lokasi, Senin (14/2/2022).

"Jadi misalkan motor dari Wonosalam arah lurus, tapi ada motor juga dari arah berlawanan (dari Demak). Tapi kebanyakan mobil mobil (dari arah Wonosalam) ke arah Kudus (ke kanan). Sedangkan kebanyakan motor ngambil (lajur) kanan tapi tidak ke kanan, lurus. Otomatis ketabrak mobil tadi," sambungnya.

Hal senada diungkapkan warga asal Jogoloyo, Masnuah. Dirinya menilai bahwa lampu bangjo tersebut berbahaya lantaran tidak ada pembatas atau bundaran.

"Bahaya. Apalagi nggak ada pembatas bundaran," ujar Masnuah.

Warga lain, Labib menyebut bahwa pengendara sering salah paham di area bangjo tersebut. Terlebih saat listrik mati.

"Iya, bahaya. Itu kalau ada truk tidak kelihatan bagi pengendara di belakangnya mau nyeberang lurus atau ke samping. Saat pagi ramai banyak yang buru-buru, sering salah paham kalau tidak hati-hati. Miris lagi kalau saat mati lampu. Bangjonya ikut mati," sebut Labib.

Dimintai konfirmasi terkait hal ini, Kanit Laka Polres Demak, Ipda Bambang Susilo, mengatakan area tersebut minim kecelakaan. Pihaknya hanya berwenang pengaturan lalu lintas saat listrik mati secara manual.

"Iya, kami dari Satlantas hanya pengaturan lalu lintas secara manual apabila traffic light mati. Tapi untuk angka kecelakaan di traffic light Jogoloyo minim sekali," ujar Bambang.

Bambang menambahkan area tersebut tersendat akibat pengendara yang tak mau sabar. Yakni tidak memberi kesempatan bagi pengendara yang melaju dari arah berlawanan.

"Jadi dari arah Wonosalam maupun dari Demak, ya karena kemacetan disebabkan dari pengguna jalan itu sendiri. Karena tidak ingin bersabar dan ingin cepat sampai ke tujuan, akhirnya dia melambung ke kanan sehingga tidak memberikan kesempatan yang dari arah berlawanan untuk menyeberang atau sebaliknya. Ya, arus kan sedikit tersendat," tuturnya.




(aku/rih)


Hide Ads