Corona di Boyolali Nanjak, Tambah 65 Kasus Sehari-2 Meninggal

Corona di Boyolali Nanjak, Tambah 65 Kasus Sehari-2 Meninggal

Ragil Ajiyanto - detikJateng
Senin, 14 Feb 2022 16:40 WIB
Pemakaman dengan standar protokol kesehatan COVID-19 di Boyolali.
Pemakaman dengan standar protokol kesehatan COVID-19 di Boyolali. (Foto: Ragil Ajiyanto/detikJateng)
Boyolali -

Kasus Corona atau COVID-19 di Boyolali, Jawa Tengah masih terus menanjak. Hari ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali juga mencatat ada dua kasus kematian akibat paparan virus Corona ini.

"Iya, ada dua kasus kematian akibat COVID-19 di Boyolali. Yang tercatat hari ini itu dari Kecamatan Musuk dan Tamansari," kata Kabid Surveilans dan Imunisasi Dinkes Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, kepada wartawan Senin (14/2/2022).

Dengan tambahan dua kasus kematian tersebut, maka akumulasi warga Boyolali yang meninggal dunia akibat COVID-19 hingga saat ini sebanyak 1.416 orang atau 5,7 persen. Sementara itu, hari ini Pemkab Boyolali mencatat tambahan 65 kasus baru COVID hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan update data COVID pada pukul 14.28 WIB, Senin (14/2) hari ini, jumlah kasus aktif sebanyak 370.

"Hari ini kasus baru COVID-19 di Boyolali tambah 65. Kemudian kasus aktif ada 370, dengan rincian 31 dirawat, 338 isolasi mandiri dan satu isolasi terpusat," jelas Teguh.

ADVERTISEMENT

Tambahan 65 kasus baru itu tersebar di 12 kecamatan, dan paling banyak di Kecamatan Ngemplak dengan 18 kasus. Kemudian Kecamatan Boyolali Kota sebanyak 12 kasus baru, Kecamatan Sambi 10 kasus Kecamatan Sawit 8 kasus dan Kecamatan Banyudono 5 kasus baru.

Selain itu, di Kecamatan Ampel bertambah 4 kasus baru, Kecamatan Nogosari, dan Simo masing-masing tambah dua kasus. Selanjutnya, Kecamatan Wonosamodro, Gladagsari, Klego dan Juwangi, masing-masing tambah satu kasus baru.

"Untuk yang sudah sembuh atau selesai isolasi hari ini ada 6 orang," imbuh dia.

Ada 8 klaster aktif di Boyolali

Terkait dengan klaster COVID-19, dijelaskan Teguh, saat ini ada 8 klaster aktif. Klaster itu masih didominasi klaster keluarga dan ada dua klaster sekolah.

Delapan klaster tersebut yakni klaster SMAN 1 Ngemplak ada 4 kasus, klaster keluarga DS Kecamatan Boyolali juga 4 kasus. Selanjutnya, klaster keluarga SHP Kecamatan Karanggede 4 kasus, klaster SMP 3 Sawit 3 kasus, klaster penularan pabrik PB Mojosongo 5 kasus satu diantaranya sudah sembuh. Selanjutnya klaster keluarga SI Kecamatan Boyolali 5 kasus, klaster keluarga S dari Kecamatan Karanggede 4 kasus dan klaster keluarga INF Kecamatan Boyolali 6 kasus.

"Rata-rata mereka menjalani isolasi mandiri dan hanya satu yang isoter," imbuhnya.




(ams/sip)


Hide Ads