Ganjar Rapat soal Wadas-Bendungan Bener, Begini Arahan Terbarunya

Ganjar Rapat soal Wadas-Bendungan Bener, Begini Arahan Terbarunya

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 14 Feb 2022 15:21 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mendatangi Desa Wadas, Purworejo pada Minggu (13/2/2022). Kedatanganya disambut ramai oleh warga Wadas.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mendatangi Desa Wadas, Purworejo pada Minggu (13/2/2022). Foto: dok. Humas Jateng
Semarang -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar rapat membahas soal pembangunan Bendungan Bener dan Desa Wadas, Purworejo. Ia meminta agar pihak-pihak terkait melakukan pendekatan dengan baik dan tidak main-main.

Ganjar mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya termasuk pascainsiden di Desa Wadas pekan lalu. Ia menegaskan saat ini kelompok yang kontra dengan penambangan andesit di Wadas untuk bahan bendungan harus dihormati.

"Mulai kami datang dengan pak Kapolda terus rilis bersama, ke Wadas itu sebenarnya permulaan. Garis start saja saya untuk mulai pekerjaan. Kemudian kita datang lagi kepada kelompok yang kontra ternyata mereka baik-baik. Sikapnya kita hormati dulu. Nah kan butuh penjelasan dari ilmuwan, dari pakar. Agar tidak missleading gitu aja," kata Ganjar di kantornya, Senin (14/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar menjelaskan, untuk warga yang pro dan lahannya sudah diukur justru ingin cepat cair pembayaran uang ganti untung. Sedangkan untuk warga kontra masih butuh penjelasan soal dampak lingkungan dan sosial dari penambangan andesit di Wadas.

"Yang belum (belum setuju) kita ajak bicara dulu, sampai penjelasan teknis bagaimana kemudian kondisi nanti pasca-ditambang dan sebagainya, aspek lingkungannya, sosialnya. Tapi yang penting mereka bisa saling memahami dulu. BPN (Badan Pertanahan Nasional) ajak bicara, BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) juga ajak bicara juga," jelas Ganjar.

ADVERTISEMENT

Ia juga menegaskan agar pihak yang terkait tidak bermain-main dengan proyek tambang andesit dan Bendungan Bener. Ia juga kembali menegaskan warga pro dan kontra harus saling menghormati.

"Saya ndherek titip agar tidak ada yang bermain-main. Pokoknya ini cerita Merah Putih, kita kontribusikan untuk masyarakat. Jangan main-main. Kalau nanti pada profesi tugas kewenangan kita masing-masing, lakukan itu untuk negaramu untuk rakyatmu," tegas Ganjar.

"Soal tidak setuju nggak papa, kita jelaskan. Yang sudah setuju nggak usah ngeledek-ngeledek. Jangan sampai juga nanti jatuhnya ke anak. Anak yang sekolah kemudian di-bully dan sebagainya," imbuhnya.

Ganjar juga menjelaskan Pemprov Jateng siap membantu penanganan pascainsiden kericuhan di Desa Wadas Selasa (8/2) lalu. Ia mencontohkan, pendampingan hingga trauma healing jika memang diperlukan maka akan dilakukan.

"Kemudian kemarin ada cerita 'anak saya kena bully'. Ya sudah Dinas Pendidikan kita akan dampingi termasuk kelompok perempuan. Perlu trauma healing? Kita siapkan. Apakah psikolog apakah dokter kita siapkan. Semua sudah siap," jelasnya.

Terkait insiden di tengah pengukuran lahan di Desa Wadas, Ganjar mengatakan sejak awal sudah disepakati tidak ada kekerasan. Ia menyerahkan kepada pihak Polda Jateng untuk melakukan evaluasi.

"Sebenarnya sepakat dari awal tidak ada kekerasan bahwa kemudian di lapangan terjadi kami serahkan kepada kepolisian. Kepada Pak Kapolda monggo dievaluasi di sana. Di awal Pak Kapolda mengatakan tidak ada kekerasan. Di lapangan terjadi sangat mungkin, monggo dievaluasi sendiri sehingga secara institusional masing-masing di antara kita bisa saling berikan dukungan dengan baik," katanya.




(rih/aku)


Hide Ads