Komnas HAM-KSP Sambangi Desa Wadas, Ada Temuan soal Kekerasan Aparat

Komnas HAM-KSP Sambangi Desa Wadas, Ada Temuan soal Kekerasan Aparat

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Senin, 14 Feb 2022 07:10 WIB
Pengukuran lahan kuari Desa Wadas, polisi amankan puluhan warga.
Polisi amankan sejumlah warga saat pengukuran lahan kuari di Desa Wadas. Foto: Rinto Heksantoro
Purworejo -

Komnas HAM hingga tim Kantor Staf Presiden turut menyambangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo setelah insiden bentrokan warga dengan aparat. Ada temuan kekerasan oleh aparat hingga masukan evaluasi pengamanan oleh masyarakat.

Komnas HAM Temukan Kekerasan

Ada sejumlah fakta yang ditemukan Komnas HAM, yakni kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian kepada warga saat melakukan pengamanan.

"Menemukan fakta adanya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian dalam pengamanan pengukuran lahan warga yang sudah setuju," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsari, melalui keterangan tertulis, Minggu (13/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mendapati informasi beberapa warga belum pulang ke rumah masing-masing karena masih merasa ketakutan," tuturnya seperti dikutip dari detikNews.

Kemudian, Beka mendapati masih banyak anak yang mengalami trauma. Selain itu, ada kerenggangan sosial antar-sesama masyarakat yang pro dan kontra adanya tambang batu andesit di sana.

ADVERTISEMENT

"Banyak warga dewasa dan anak mengalami trauma. Mendapati fakta terjadi kerenggangan hubungan sosial kemasyarakatan antar warga yang setuju dan menolak penambangan batuan andesit," imbuhnya.

Warga Emosi-Menangis ke KSP

Dalam kesempatan lain, Tenaga Ahli Utama KSP, Joanes Joko juga datang menemui warga di masjid Desa Wadas. Sesekali warga emosi, bahkan menangis saat menyampaikan unek-uneknya.

Joko menegaskan ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dari verifikasi lapangan KSP terkait insiden Wadas. Salah satunya evaluasi operasi pengamanan.

"Di antaranya pelaksanaan operasi di lapangan oleh aparat keamanan yang perlu dievaluasi, dan alasan penolakan warga yang didasarkan pada aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya," ujarnya.

"KSP akan mendorong proses dialog intensif antara pemerintah dengan masyarakat desa Wadas agar sumbatan komunikasi bisa terselesaikan," lanjutnya.




(ahr/ahr)


Hide Ads